Di usia 38 tahun, Rossi masih sanggup memperlihatkan daya saing prima dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan para rider MotoGP yang jauh lebih muda dari dirinya.
Saat ini saja Rossi masih bertengger di posisi empat klasemen MotoGP 2017, sempat memimpin klasemen, dan sudah meraih satu kemenangan ketika membalap di Assen pada 25 Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang diperlihatkan The Doctor sungguh membuat Ricciardo terkesima. Driver F1 yang genap berusia 28 tahun pada 1 Juli lalu itu pun membanjiri Rossi dengan pujian.
"Ia 10 tahun lebih tua dari saya dan ada yang mengatakan bahwa jarak antara kemenangan pertamanya dan yang teranyar di Assen (di saat yang sama ketika kami membalap di Baku) nyaris terpaut 21 tahun," tulis Ricciardo dalam kolomnya di laman web Red Bull yang dikutip Crash.net.
"Kemenangan itu, dan jelas ia sudah meraih banyak sekali, adalah satu pencapaian tersendiri. Tapi bahkan dari sudut pandang fisik saja ia sudah menjadi sumber inspirasi. MotoGP merupakan olahraga yang menguras fisik (belum lagi cedera yang harus Anda hadapi), jadi dengan dirinya masih bisa seperti sekarang, kembali berada di posisi-posisi atas klasemen, sungguh luar biasa.
"Secara mental ia jelas belum kepayahan menghadapi perjalanan jauh, hal-hal di luar balapan motornya, komitmen di luar balapan. Dan itu sama mengesankannya," bebernya.
Puja-puji Ricciardo untuk Rossi belum berhenti sampai situ. Ia merasa apa yang diperlihatkan Rossi saat ini tidaklah mudah untuk dilakukan pebalap lain, misalnya Ricciardo sendiri.
"Dengan Valentino, yang bikin saya terkesan adalah saya tahu komitmen saya seperti apa dan seberapa sibuk kehidupan di dunia ini, dan jika Anda melipatgandakannya dengan 50 (mungkin lebih), itulah dirinya," tutur Ricciardo.
"Kombinasikan itu dengan tuntutan fisik yang ada dan bagaimana ia kini membalap menghadapi para pebalap dari generasi lebih muda dan ia masih bisa bersaing. Ia benar-benar membuat saya terkesan.
"Ketika datang hari saya pensiun (semoga belum dalam waktu dekat!), itu mungkin karena merasa lelah akan ini semua dan ingin sedikit menyepi dari ingar-bingar, tak selalu melihat bandara. Lebih pada hal itu ketimbang lelah secara fisik atau kehilangan minat bersaing atau mengemudikan mobil-mobil ini," sebutnya.
(krs/din)