Rider Ducati itu berhasil mengungguli Marquez dalam balapan menegangkan di Red Bull Ring untuk naik podium tertinggi. Ini adalah kemenangan ketiga Dovizioso di 2017 setelah di Mugello dan Catalunya.
Pada prosesnya, duel sengit Dovizioso dan Marquez terjadi di putaran-putaran terakhir. Terlebih di final lap, pebalap Honda Repsol itu memotong jalur Dovizioso untuk mengambil pimpinan balapan, tapi Dovizioso bisa langsung kembali di depan lagi sebelum menyentuh garis finis pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketika Dovizioso Sukses Mengakali Marquez |
"Saya akan menyebutnya sebagai seri GP di mana ketenangan mengalahkan kecerdikan," ucap Pernat kepada GPOne. "Ducati sudah melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa."
"Saya membicarakan tentang (bos Ducati Gigi) Dall'Igna, tapi terutama Dovi yang mewakili pebalap utama, kali ini dia mendapat nilai 11 dari 10. Dia selalu siap dan bisa bertarung untuk titel juara."
Dovizioso sempat marah dengan Marquez karena manuvernya di tikungan terakhir yang cukup berbahaya. Dia pun kemudian membuat isyarat dengan tangannya, meski pada akhirnya ketegangan ini tidak sampai berlarut-larut.
"Menang di tikungan terakhir selalu terasa berbeda terutama dengan Marc, karena dia sangat bagus di dalam pertarungan," kata Dovizioso seusai balapan. "Tapi aku merasa aneh di tikungan terakhir, saat itu aku lebih merasa marah daripada gembira karena dia mencoba melewatiku dengan cara seperti itu."
"Aku melakukan isyarat tersebut dengan sendirinya, karena di situ bukan tikungan untuk melewati seorang pebalap. Tapi aku tahu persis, dan semua orang tahu persis bagaimana Marc, dan aku mampu mengatasinya dengan cara terbaik di tikungan terakhir."
(rin/krs)