Musim lalu penggemar MotoGP menyaksikan adanya sembilan rider berbeda yang berhasil naik podium teratas dalam perjalanan musim, sebuah sejarah di ajang itu, mencerminkan betapa sengitnya MotoGP 2016.
Musim ini, dengan dua seri tersisa, memang baru menghadirkan lima rider berbeda sebagai pemenang. Tapi persaingan tetap sengit, khususnya berkat kehadiran rookie macam Johann Zarco dan Jonas Folger, yang sama-sama sudah mampu naik podium kedua musim ini.
Hal itu membuat sebagian kalangan menilai bahwa inilah era terhebat di kelas primer kejuaraan dunia balap motor grand prix. Doohan, peraih lima titel juara dunia 500cc secara beruntun pada 1994-1998, mengomentari anggapan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingat ketika (Valentino) Rossi membalap di masa puncak kejayaannya dan itu disebut yang terhebat. Saya juga ingat saat eranya Kenny Roberts dan Freddie Spencer disebut sebagai yang terhebat! Saya pikir kapan saja ada balapan yang hebat, itulah momen yang mantap. Hal terbaik dari balap motor adalah bahwa akan ada salip-menyalip, aerodinamika bukan masalah besar."
"Yang bagus dari era saat ini adalah ada banyak rider ternama yang benar-benar bisa jadi penantang mengejar kemenangan. Jadi walaupun kelihatannya yang menang itu-itu saja, selalu ada harapan rider lain yang menang. Sudah pasti ini era yang bagus tapi balap motor akan senantiasa menghadirkan balapan-balapan hebat."
"Terkadang Marc (Marquez) melesat dan menang dengan meyakinkan, tapi kemudian di kesempatan lain juga ada balapan-balapan seperti akhir pekan lalu," tuturnya merujuk pada serunya MotoGP Australia.
(krs/din)











































