Setelah cuma finis ketiga di Mugello, pebalap Italia itu tertinggal 12 poin dari Marc Marquez yang memuncaki klasemen sementara. Itu adalah jarak terbesar di antara kedua pebalap sejak awal musim MotoGP 2019.
Catalunya menjadi kesempatan emas bagi Dovizioso untuk memangkas jarak. Ducati begitu superior dengan tampil sebagai juara di Montmelo dalam dua tahun beruntun. Termasuk ketika Dovizioso tampil sebagai pemenang dua tahun silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: MotoGP Catalunya: Bisa Naik Podium, Vinales? |
Namun demikian, Dovizioso mengalami nasib sial pada edisi tahun lalu. Dovizioso yang saat itu berada di urutan ketiga di belakang Jorge Lorenzo dan Marquez terpaksa gagal finis karena jatuh di tengah-tengah lomba.
"Aku yakin tahun ini kami akan kompetitif dalam balapan, sekalipun temperatur aspal adalah faktor kunci," ucap Dovizioso dilansir GPOne. "Prakiraan cuaca menyebut suhu akan tinggi dan oleh karenanya performa dan manajemen ban akan menjadi pembeda."
"Kami ada di sebuah momen kunci musim ini dan kami harus terus menghasilkan angka," sambung dia.
"Kami bekerja dengan baik, kami mendapatkan dua podium beruntun tapi kami harus terus meningkatkan kecepatan di tengah tikungan agar bisa kompetitif di setiap jenis lintasan."
(rin/din)