Perburuan Runner-up Kian Memanas

Jelang MotoGP Turki

Perburuan Runner-up Kian Memanas

- Sport
Rabu, 19 Okt 2005 12:10 WIB
Jakarta - Meski bukan untuk menentukan juara, persaingan memperebutkan posisi sebagai runner-up MotoGP 2005 tetap seru. Bagaimana tidak, hingga menjelang dua seri terakhir masih ada tujuh pembalap yang berpeluang.Untuk urusan gelar juara, musim ini Yamaha terlalu dominan. Selain menempatkan pembalapnya Valentino Rossi sebagai juara pembalap, dua gelar lainnya yakni tim dan konstruktor juga disabet.Namun di luar Rossi dan Yamaha, terjadi persaingan yang tidak kalah seru. Tujuh pembalap dari lima tim besaing ketat mengejar posisi terbaik kedua. Dengan dua seri yang tersisa, dipastikan persaingan ini akan terus berlangsung hingga balapan terakhir di Valencia.Pembalap tim Tefonica Movistar Honda, Marco Melandri dan pembalap tim Repsol Honda Nicky Hayden memiliki peluang sama dengan total poin 170. Di awal musim Melandri tampil cukup meyakinkan dengan selalu finis empat besar hingga seri ke-7 di Belanda. Setelah sempat menurun, performa pembalap Italia ini kembali membaik di seri ke-14 MotoGP dengan menjadi runner-up, dan selanjutnya finis keempat di Qatar.Berbeda dengan Melandri, penampilan Hayden di awal musim justru kurang bagus. Perlahan tapi pasti, posisi finisnya kemudian kian membaik dari peringkat tujuh, enam, empat bahkan menjadi juara di seri ke-8 MotoGP Amerika Serikat. Podium kedua yang diraihnya di Australia pekan lalu, menjadi penentu raihan poinnya bisa menyamai Melandri.Di urutan keempat ada pembalap Gauloises Yamaha, Colin Edwards yang mengoleksi 161 poin. Rekan satu tim Rossi ini hanya sekali menjadi runner-up di GP AS, dan dua kali meraih podium ketiga. Jika dibandingkan dengan Rossi, perolehan poin Edwards ini cukup jauh berbeda. Hal ini bukan hanya karena kualitas pembalap, tetapi juga kesulitan tim mekanik Edward untuk menemukan setingan yang paling pas pada motornya.Hanya terpaut dua poin dari Edward, ada pembalap senior dari tim Repsol Honda, Max Biaggi. Nasib pembalap italia ini benar-benar sial. Sejak awal musim Biaggi konsisten meraih poin bahkan menjadi runner-up di MotoGP Italia dan Jepang. Namun di saat pembalap lain semakin baik, Biaggi malah gagal finis di dua seri terakhir Qatar dan Australia.Yang cukup mengejutkan adalah prestasi yang dibuat pembalap tim Marlboro Ducati Laris Capirossi dengan meraih total 148 poin dan menempati posisi keenam. Setelah meraih podium ketiga di MotoGP Italia, Capirossi kemudian konsisten menambah poin hingga puncaknya dua kali berturut-turut juara di Malaysia dan Qatar. Ini adalah pencapaian terbaik tim Ducati di MotoGP.Satu lagi yang masih memiliki peluang menjadi runner-up ialah pembalap tim Telefonica Movistar Honda Sete Gibernau. Runner-up tahun lalu ini bahkan diberi gelar sebagai Top Loser. Bagaimana tidak, sejak "dikutuk" Rossi di MotoGP Qatar tahun lalu, Gibernau tidak pernah juara lagi. Bahkan beberapa kali dirinya dipecundangi Rossi di lap terakhir balapan. Bahkan Gibernau terlihat semakin bodoh dengan beberapa kali kecelakaan yang dialaminya karena kesalahan sendiri.Pembalap terakhir yang masih memiliki peluang adalah Alex Barros dari tim Camel Honda. Pembalap asal Brasil ini merupakan satu dari hanya dua pembalap Honda yang mampu menjadi juara seri musim ini yakni di MotoGP Portugal. Namun di seri-seri selanjutnya penampilan Barros labil, dan hanya sekali naik podium ketiga yakni di Inggris.Dengan dua seri sisa, nilai maksimum yang bisa diraih yakni 50 poin. Kondisi inilah yang membuat runner-up tahun ini baru bisa dipastikan di seri terakhir Valencia 6 November mendatang.Foto: Nicky Hayden (kiri) memiliki peluang yang sama dengan Marco Melandri (kanan) untuk menjadi runner-up tahun ini (ist). (lom/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads