Setelah pada dua balapan sebelumnya selalu jadi pecundang di lap terakhir, Marquez sepertinya akan kembali mengalami hal serupa di MotoGP San Marino. Dia dapat perlawanan ekstra dari Fabio Quartararo sampai menjelang garis finis.
Tapi kali ini Marquez menyelesaikan balapan sebagai pemenang. Dia mengalahkan Quartararo di posisi dua dan Maverick Vinales pada urutan tiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan di San Marino lebih dari semata mendekatkan diri ke gelar juara dunia. Yang tak kalah penting buat Marquez, dia meraih kemenangan di kandang musuh bebuyutannya: Valentino Rossi. Terlebih keduanya kembali terlibat insiden pada sesi kualifikasi.
"Saya selalu termotivasi. Dan saat seseorang bermain-main dengan Anda, Anda akan punya motivasi ekstra. Dan saya tahu, berbicara di depan mic, seperti di sini merupakan kekalahan. Tapi di atas lintasan hasilnya beda," ucap Marquez usai balapan.
"Kemarin, ada orang yang membangkitkan saya. Dan cara yang terbaik (untuk meresponsnya) adalah di atas lintasan. Saya tahu saya kalah di depan microphone, tapi di atas lintasanlah pertarungan sebenarnya berada," lanjut sang juara dunia dikutip dari Crash.
Lanjut ke halaman berikutnya.
Karena Rossi, Marquez Batal Main Aman
Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images
|
"Saya tahu kalau saya tidak harus memenangi balapan ini, karena (Alex Rins) berada jauh dan (Andrea) Dovizioso juga jauh, ini terkait persaingan jadi juara dunia. Kemarin saya menemukan alasan untuk menang. Dan saya katakan pada diri saya sendiri 'apakah saya akan mencoba meraih kemenangan atau tidak?'".
"Pada akhirnya saya memutuskan untuk melakukannya di lap terakhir," jelas Marquez.
Marquez merayakan kemenangannya di MotoGP San Marino di luar kebiasaan. Dia terlihat 'menggila' saat bertemu timnya di depan garasi dan ketika berada di atas podium.
Halaman 2 dari 2