Pebalap Honda Repsol itu baru saja memastikan gelar juara dunia kedelapan di sepanjang kariernya di balap motor setelah memenangi MotoGP Thailand, akhir pekan lalu. Dengan keunggulan 110 poin dari rival terdekatnya, Andrea Dovizioso, Marquez tidak mungkin lagi bisa disusul di sisa empat balapan.
Baca juga: Marc Marquez di Mata Rider-rider Top MotoGP |
Sukses ini kian menegaskan dominasi rider Spanyol itu sejak menjalani debut di kelas primer pada 2013. Dalam tujuh musim, Marquez memenangi enam di antaranya, dan hanya sekali gagal pada 2015 saat dijuarai rekan setimnya, Jorge Lorenzo, di atas motor Yamaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Marquez enggan muluk-muluk. "Aku punya hubungan yang sangat baik dengan dia [Agostini] dan aku pernah mendengar pernyataan-pernyataan seperti itu," Marquez mengatakan dalam sebuah event Repsol dikutip Crash.
"Aku tidak suka sih dengan kata mustahil, aku tidak akan pernah mengatakannya, tapi memang nyaris mustahil. Itu artinya memenangi dua kali lipat lebih banyak dari apa yang kucapai sejauh ini.
"Selama ini aku tidak pernah terobsesi dengan angka-angka atau sebuah nama - aku cuma menikmati gairahku membalap. Aku merasa sangat beruntung karena itu adalah pekerjaanku, di mana aku mencoba melakukan sebaik mungkin," dia menambahkan.
(rin/nds)