Menggunakan teknologi tinggi dalam perakitannya serta memakai material yang tidak biasa, onderdil-onderdil MotoGP punya harga yang sangat mahal. Satu set rem cakram karbon berharga 10.000 euro (Rp 155,4 juta). Padahal cakram karbon tersebut sangat mudah mengalami kerusakan dan tak mungkin dipakai ulang.
"Satu set rem karbon berharga 10.000 euro dan setiap kali motor jatuh ke gravel, batu dan dan krikil bisa merusak cakramnya. Padahal Anda tak mungkin melepas pebalap ke lintasan untuk melaju sampai 300km/jam memakai rem rusak. Jadi kami selalu menggantinya."
Harga setiap onderdil motor MotoGP tak sama antara satu pabrikan dengan pabrikan lain. Namun kisaran harganya tidak jauh berbeda.
"Sangat bergantung pada pabrikannya dan spesifikasinya. Tapi sebuah radiotor bisa berharga 10.000 euro (Rp 155 juta). Lalu di dalam motor ada bagian elektronik seperti 2D instrumentation, yang itu saja berharga 2.500 euro (Rp 38,8 juta). Lalu ada control unit dengan segala sensornya."
"Padahal motor MotoGP banyak sekali punya sensor. Harganya sekitar 10.000 (Rp 155 juta) sampai 15.000 euro (Rp 233 juta). Tidak ada sebuah bagian elektronik yang harganya di bawah 1.000 euro," papar Bourguignon.
Untuk biaya operasional Cruthlow, yang memiliki dua motor, LCR menghabiskan 2 juta euro (Rp 31 miliar).
Baca juga: Ayah Rossi: Putraku Belum Siap Pensiun |
"Kami menyewa motor, tapi biaya pengembangan dan biaya insinyur HRC yang membantu kami sudah termasuk di dalamnya. Total kami menghabiskan 2 juta euro untuk dua motor Cal, di dalamnya juga termasuk perangkat lunak."
"Biaya itu termasuk dua teknisi HRC yang terus menemani kami setiap balapan. Itu paket komplet. Itu terlihat seperti jumlah uang yang sangat banyak, tapi memang ada banyak sumber daya manusia terlibat di dalamnya."
(din/yna)