Max Biaggi Heran dengan Sanksi Kasus Doping Andrea Iannone

Max Biaggi Heran dengan Sanksi Kasus Doping Andrea Iannone

Rifqi Ardita Widianto - Sport
Senin, 06 Apr 2020 05:00 WIB
SPIELBERG, AUSTRIA - AUGUST 09: Andrea Iannone of Italy and Aprilia Racing Team Gresini speaks with journalists during the MotoGp of Austria - Free Practice at Red Bull Ring on August 09, 2019 in Spielberg, Austria. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Andrea Iannone diskors 18 bulan dalam kasus doping. (Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Jakarta -

Pebalap legendaris MotoGP Max Biaggi aneh melihat hukuman yang diterima Andrea Iannone dalam kasus doping. Hukuman itu disebutnya kontradiktif dengan fakta.

Pebalap MotoGP Andrea Iannone seperti diketahui disanksi larangan turun ke lintasan selama 18 bulan oleh Federasi Motorsport Internasional (FIM). Ia dinyatakan bersalah dalam kasus doping, dengan hukuman dimulai sejak 17 Desember 2019 dan berlaku sampai 16 Juni 2021.

Praktis rider Aprilia itu tak bisa membalap sepanjang MotoGP 2020, kendati sampai kini musim juga belum dimulai. Start MotoGP 2020 terus mundur karena pandemi virus corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iannone menyebut bahwa zat terlarang dengan kandungan anabolik tersebut masuk ke tubuhnya secara tak sengaja atau tanpa diketahui lewat konsumsi makanan. Nah dalam sidang, pernyataan tersebut diklaim Iannone dan timnya telah diterima oleh FIM, tapi kemudian hukuman tetap jatuh.

Biaggi, mantan pebalap kelas primer Grand Prix selama delapan musim, menilai keputusan tersebut bertolak belakang dengan fakta-fakta. Ia memperkirakan kasus akan berlanjut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

ADVERTISEMENT

"Ada kesadaran bahwa kejadian itu tak disengaja, meski demikian, dia dihukum. Itu terlihat kontradiktif, bukan sebuah hal yang jelas," ungkap Biaggi kepada Sky Sport Italia, seperti dikutip GPOne.

"Dia sebenarnya dibebaskan, tapi praktis dihukum. Saya tak merasa kasus ini akan berakhir seperti ini,, kami perlu memperjelas keputusan mungkin lewat CAS. Kalau tak ada kesengajaan untuk melakukannya, kenapa dia dihukum," imbuhnya.




(raw/adp)

Hide Ads