Andrea Iannone baru saja dihukum larangan bertanding selama 18 bulan karena kasus doping. Ia pun mencurahkan pikirannya soal keputusan yang didapatnya tersebut.
Hukuman ini didapat Iannone usai tes dopingnya yang diambil pada 3 November lalu, tepatnya usai balapan MotoGP Malaysia, dinyatakan mengandung steroid anabolik. Sejak 17 Desember, Iannone sudah dilarang membalap.
Ia pun absen selama pramusim MotoGP 2020. Namun baru pada Rabu (1/4/2020) lalu durasi hukumannya ditetapkan. FΓ©dΓ©ration Internationale de Motocyclisme (FIM) memutuskan ia tak bisa membalap sampai 16 Juni 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini tak bisa diterima pebalap Italia tersebut. Sebab, dalam sidang yang sudah dijalani sebelumnya, FIM menerima pernyataan bahwa kandungan doping yang ada dalam tubuh Iannone masuk secara tak sengaja lewat makanan.
"Sudah beberapa bulan berlalu sejak kisah sedih ini dimulai, dan satu hari rasanya seperti setahun," tulis Iannone dalam akun Instagram-nya.
"Dinyatakan tak bersalah nyatanya tak membuatku bahagia, karena untuk kali pertama dalam sejarah, seorang atlet dinyatakan tak bersalah namun tetap dihukum 18 bulan karena memakan makanan yang terkontaminasi doping tanpa sepengetahuannya," sambung pebalap 30 tahun itu.
Ia pun sudah berencana mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Swiss. Aprilia selaku tim Iannone juga mendukung langkah tersebut.
Baca juga: Aprilia: Hukuman Iannone Tidak Masuk Akal |
"Saya tak akan diam dengan hukuman ini karena hal ini tak boleh terjadi lagi pada yang lain," lanjut Iannone.
"Meskipun saya menderita dan harus melalui jalan yang tak adil dan tak diinginkan, saya akan terus menjalaninya dalam kesunyian."
"Penderitaan saya dalam masalah ini telah mengajarkan satu hal: tak ada suatu hal yang bisa diterima begitu saja, dan semua hal bisa berubah dalam waktu yang cepat," tukasnya.
(adp/rin)