Belum setahun di Repsol Honda, Alex Marquez sudah harus menerima nasib dirinya akan 'didemosi' ke LCR Honda musim depan. Apa kata pebalap 24 tahun tersebut?
Honda baru saja merekrut Pol Espargaro dari KTM untuk MotoGP 2021 dan 2022. Keputusan itu diambil karena Honda merasa adik Marc Marquez itu perlu pelatihan lebih dalam mengarungi kerasnya MotoGP.
Sedangkan Espargaro sudah berpengalaman di MotoGP sejak 2014, sehingga dirasa sudah matang untuk dibebani target meraih kemenangan sebanyak mungkin. Selain untuk menyaingi dominasi Marc Marquez, juga untuk memudahkan tim mengamankan gelar konstruktor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didepaknya Alex dari Repsol Honda bukan tanpa kompensasi. Kontraknya diperpanjang bersama Honda hingga 2022, sehingga nasibnya tidak terkatung-katung.
Di LCR, ia juga akan diberikan mesin pabrikan layaknya Marquez dan Espargaro, sehingga ia bisa tetap tampil kompetitif tanpa merasakan tekanan besar. Hal ini diperkirakan menjadi alasan mengapa Alex tak mempersoalkan keputusan Honda menyekolahkannya ke tim satelit tahun depan.
"Situasinya sulit, karena Honda belum melihat saya satu balapan pun. Ini situasi sulit untuk pebalap baru," cerita Alex soal keputusan tersebut kepada wartawan via Zoom, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB.
Baca juga: Mengapa Pilih Pol Espargaro, Honda? |
"Saya tak punya kesempatan untuk menunjukkan potensi saya, bagaimana penampilan saya dengan motor kelas MotoGP. Jadi target saya menambah kontrak dua tahun lagi, untuk mendapat kesempatan itu."
"Pada akhirnya, situasi di Honda memang tak mudah, karena ini merupakan tim pemenang, jadi semua keputusannya pasti rumit."
"Tapi saya senang dengan calon tim baru saya tahun depan. LCR itu profesional juga, dan saya bisa bertahan di Honda. Dan target saya mendapat kontrak tambahan dua tahun. Jadi saya senang, saya tak bisa meminta lebih," jelas juara dunia Moto2 tahun lalu itu.
(adp/adp)