Andrea Dovizioso tak akan lagi membalap untuk Ducati di MotoGP mulai musim depan. Meski demikian, Dovizioso belum punya rencana soal kelanjutan kariernya.
Kontrak Dovizioso bersama Ducati akan habis pada akhir MotoGP 2020. Namun, negosiasi pembaruan kontrak pebalap asal Italia itu tidak mencapai kata sepakat.
Faktor uang disebut-sebut sebagai penyebab buntunya negosiasi kontrak antara Ducati dan Dovizioso. Ducati kabarnya tak bisa memenuhi tuntutan Dovizioso soal kenaikan gaji karena tengah menghadapi resesi akibat pandemi virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan yang beredar, Dovizioso meminta kenaikan gaji atas performanya yang selalu jadi penantang serius dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP sejak 2017. Dalam tiga musim terakhir, dia selalu jadi pesaing terdekat Marc Marquez meski akhirnya harus puas jadi runner-up.
Tak mencapai kesepakatan dengan Ducati, Dovizioso memutuskan untuk hengkang. Meski masih ingin membalap, rider berusia 34 tahun itu mengaku belum punya rencana altenatif untuk 2021.
Sebagai informasi, kursi tim pabrikan sudah penuh untuk MotoGP 2021. Pengecualian untuk Aprilia yang berpotensi punya posisi lowong jika banding Andrea Iannone atas hukuman akibat doping tak dikabulkan.
"Saya ingin balapan. Saat ini saya tidak punya plan B," ujar Dovizioso seperti dilansir Crash.
"Situasi ini berbeda dari menunggu rencana cadangan. Keputusan ini terkait situasi yang ada di Ducati. Lebih baik mengambil keputusan sekarang dan fokus balapan."
"Saya tidak punya plan B tapi Anda tahu dalam olahraga ini banyak hal bisa terjadi. Kenyataannya sekarang tak benar-benar ada tempat (untuk musim depan). Tapi kita akan tahu dan sekarang kami fokus ke balapan," katanya.
Dovizioso sudah ditunggu balapan MotoGP Austria akhir pekan ini. Dia akan start dari posisi keempat pada balapan di hari Minggu (16/8/2020).
(nds/aff)