Apa Joan Mir Perlu Menang Race agar Layak Jadi Kampiun MotoGP 2020?

Apa Joan Mir Perlu Menang Race agar Layak Jadi Kampiun MotoGP 2020?

Adhi Prasetya - Sport
Selasa, 03 Nov 2020 13:15 WIB
MotoGP rider Joan Mir of Spain takes a curve during the Emilia Romagna Motorcycle Grand Prix at the Misano circuit in Misano Adriatico, Italy, Sunday, Sept. 20, 2020. (AP Photo/Antonio Calanni)
Mir berada di urutan teratas calon juara MotoGP musim ini. Foto: AP/Antonio Calanni
Jakarta -

Joan Mir belum pernah menang satu pun race di MotoGP 2020 meski kini memimpin klasemen pebalap. Namun rider Suzuki Ecstar itu diyakini tak perlu menang untuk menyegel gelar juara dunia.

MotoGP 2020 sudah berjalan 11 seri, dan Mir belum pernah finis paling depan. Meski begitu, ia sudah enam kali naik podium, dengan rincian tiga kali jadi runner-up dan tiga kali di urutan ketiga, dan kini mengumpulkan 137 poin.

Sementara pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo, sudah tiga kali menang. Namun hanya tiga kali itu pula rider Yamaha asal Prancis itu naik podium. Sisanya, Quartararo selalu tercecer dan akhirnya baru meraih 123 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menyisakan tiga seri, Mir pun ditantang untuk bisa meraih setidaknya satu kemenangan. Namun rider Ducati yang juga salah satu penantang gelar juara, Andrea Dovizioso, menyebut konsistensi Mir naik podium sudah cukup mengantarkannya jadi juara MotoGP 2020.

"Tidak, saya pikir tidak perlu," kata Dovizioso, saat ditanya apakah Mir perlu meraih kemenangan di musim ini, seperti dikutip Autosport.

ADVERTISEMENT

"Rasanya itu tak penting saat ini, apalagi di kejuaraan seperti sekarang ini. Musim ini saja sudah berjalan aneh karena banyak hal, dan pada akhirnya yang paling utama adalah koleksi poin."

Third place Spain's rider Joan Mir of the Team SUZUKI ECSTAR celebrates on the podium after the Motorcycle Grand Prix of Teruel in Alcaniz, Spain, Sunday, Oct. 25, 2020. (AP Photo/Jose Breton)Mir berpeluang mengunci gelar juara di MotoGP Valencia pada 15 November mendatang. Foto: AP/Jose Breton

"Itu saja. Semua orang ingin menang (balapan), tapi bukan itu poin utamanya. Jadi saya pikir, dia tak perlu meraih kemenangan," jelas pria asal Italia itu.

Hal senada diucapkan pebalap Pramac Racing Jack Miller. Rider asal Australia itu menyebut Mir bisa menjadi Emilio Alzamora berikutnya.

Emilio Alzamora merupakan juara dunia kelas 125 cc tahun 1999 yang menjadi juara dunia tanpa pernah menang. Meski begitu, Alzamora konsisten naik podium tiga besar sebanyak 10 kali dari 16 seri.

ASSEN, NETHERLANDS - JULY 01:  Carlo Fiorani of Italy and HRC Communications Director  (L) speaks Emilio Alzamora of Spain and Repsol Honda Team during the press conference at the end of the MotoGp race during the MotoGP Netherlands - Race on July 1, 2018 in Assen, Netherlands.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Alzamora (kanan) di tahun 2018. Ia pernah menjadi juara dunia kelas 125 cc 1999 tanpa meraih kemenangan. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

"Musim ini mungkin kita akan melihat apa yang pernah dialami Emilio Alzamora jika kondisinya terus begini. Saya tak yakin Mir mau mengambil risiko harus memenangi balapan saat ini," kata Miller.

"Ya, dia memang kurang beruntung. Saya melihatnya ditabrak (Iker) Lecuona di Brno (MotoGP Ceko), dan jika kamu bisa menjadi juara tanpa meraih kemenangan... Dia harusnya menang di Austria, kalau saja saat itu tak ada red flag."

"Saya pikir dia salah satu yang tercepat saat ini, dan yang paling konsisten. Dia dan Suzuki paling konsisten musim ini," kata rider asal Australia itu.

Seri terdekat, yakni MotoGP Eropa, akan digelar Minggu (8/11) di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, dan bisa disaksikan di detikSport dan Trans 7.

Menurut detikers, apa Joan Mir tetap layak jadi kampiun berkat konsistensi sehingga tak perlu memenangi satu race pun seperti kata Dovi? Atau kemenangan justru wajib diraih dalam salah satu race sisa MotoGP 2020 agar Mir bisa jadi kampiun MotoGP 2020 yang selayaknya?

(adp/pur)

Hide Ads