Valentino Rossi sudah mengumpulkan sembilan gelar juara dunia. Menurut ayah Jorge Lorenzo, Chicho, prestasi Rossi itu didapat karena rivalitas yang lemah.
The Doctor melakoni debut kejuaraan balap motor di kelas teratas bersama Honda pada 2000 menyusul pensiunnya rider legendaris Mick Doohan. Pebalap Italia itu langsung melejit dengan tampil sebagai runner-up di belakang Kenny Roberts Jr.
Semusim berselang, Rossi merebut titel juara dunia di kelas teratas kemudian mendominasi jagat balap motor dengan menjuarai empat musim berikutnya. Termasuk di dua musim pertamanya setelah hijrah ke tim pabrikan Yamaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pebalap yang kini berusia 41 tahun tersebut mengalami puasa gelar juara pada 2006 dan 2007, di mana pada tahun yang terakhir disebut didominasi oleh Casey Stoner bersama Ducati. Rossi kemudian bangkit pada 2009 untuk merengkuh titel juara kesembilan, sekaligus yang terakhir sampai saat ini setelah mengungguli rekan setimnya sendiri Jorge Lorenzo.
Sejak saat itu Valentino Rossi belum lagi mampu menambah koleksi gelar juaranya. Terlebih setelah kemunculan Marc Marquez pada 2013, yang lantas mendominasi kejuaraan usai memenangi enam dari delapan musim terakhir. Chico Lorenzo meyakini pesaing-pesaing Rossi ikut menentukan kesuksesannya.
"Valentino Rossi mewarisi motor dari Doohan, tim dan rival-rivalnya," ungkap Chicho Lorenzo di saluran YouTube-nya, yang dikutip dari Corsedimoto.
"Berapa banyak gelar juara beruntun yang dimenangi Rossi? Dia memenangi banyak sekali gelar juara karena rival-rivalnya itu bukan rival-rival yang sebenarnya, mereka bukan rival-rival yang hebat."
"Tapi ketika pebalap-pebalap muda seperti Stoner, Pedrosa, atau Lorenzo datang, dan kemudian Marquez, bagaimana Rossi akhirnya? Seberapa hebat rival-rivalnya itu berpengaruh," cetus pria yang memiliki sekolah balap itu.
(rin/krs)