Jorge Lorenzo didepak dari Yamaha karena performanya sebagai test rider tak memuaskan. Juara MotoGP tiga kali itu diyakini memang tak lagi memiliki semangat membalap.
Selama MotoGP 2020, Lorenzo hanya dua kali bekerja mengetes motor Yamaha YZR-M1, yakni di Sirkuit Sepang (Malaysia) dan Portimao (Portugal). Keterbatasan itu terjadi karena pandemi COVID-19.
Meski demikian, aksi Lorenzo gagal memenuhi ekspektasi Yamaha. Di Sirkuit Portimao contohnya, catatan waktunya lebih lambat sekitar 4 detik dari Aleix Espargaro yang mengendarai motor Aprilia, tim dengan poin konstruktor terendah musim lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun akhirnya diganti oleh Cal Crutchlow mulai tahun depan. Melihat apa yang terjadi pada Jorge Lorenzo, Bos Ducati Gigi Dall'Igna percaya Lorenzo sudah tak punya gairah membalap seperti dulu.
"Masalahnya, seorang pebalap tak akan bisa dipisahkan dengan isi kepalanya, hasrat yang ia punya, dan juga apa yang ingin ia lakukan," kata Dall'Igna kepada GPOne.
"Saya tak berpikir dia (Lorenzo) mau membalap lagi. Silakan berikan dia motor apapun, tapi hasilnya tetap akan lambat. Itu karena dia sudah kekurangan gairah dan semangat untuk melakukan apapun yang dibutuhkan agar bisa menggeber motornya dengan cepat."
![]() |
"Kami selalu ingat kalau menjadi pebalap itu adalah pekerjaan yang rumit. Butuh sikap mental yang tepat untuk bisa menghadapi kesulitan yang akan ditemui sepanjang musim," kata pria asal Italia itu.
Semenjak memutuskan pensiun dari MotoGP pada 2019 lalu, Jorge Lorenzo memang pernah menyatakan dirinya tak tertarik lagi untuk comeback. Namun ia sempat mendapat wildcard untuk tampil di MotoGP Catalunya 2020, meski akhirnya urung terlaksana akibat adanya COVID-19.
(adp/rin)