Di MotoGP 2021, tim Suzuki punya aturan yang menonjolkan sama rata dan sama rasa, sehingga tidak akan ada rahasia di antara kedua pebalapnya.
Hal itu ditegaskan oleh pimpinan kru kedua rider Suzuki yakni Jose Manuel Cazeaux (Alex Rins) dan Frankie Carchedi (Joan Mir) sebagaimana dilansir Crash.net baru-baru ini.
Hal ini boleh jadi bersumber dari pengalaman Davide Brivio, yang menjadi manajer tim Suzuki sampai akhir musim lalu untuk kemudian meninggalkan tim tersebut demi menerima peran baru di F1 pada tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum ke Suzuki, Brivio menjadi manajer tim pabrikan Yamaha di MotoGP, yang mengadopsi 'dinding' di antara kedua ridernya pada saat itu, yakni Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Selepas tak lagi di Yamaha, Brivio pun menerapkan kebijakan tak ada rahasia teknis di antara kedua rider Suzuki, dengan pabrikan itu sendiri menjamin kedua pebalapnya menerima perlakuan yang sama rata dalam sokongan teknis. Hal itu rupanya tertanam dan terus berlanjut di MotoGP 2021.
"Ini adalah sesuatu yang ada dalam DNA tim karena memang sudah diciptakan seperti itu sejak awal comeback Suzuki, dengan Davide membangun tim dan mengembangkan aturan mekanisme ini," ujar Cazeaux.
![]() |
"Tak ada rider nomor 1 dan nomor 2 karena dari satu sisi, Suzuki senantiasa menjamin bahwa saat ada part baru, kedua rider sama-sama akan mendapatkannya. Itu terlepas dari posisi mereka di klasemen dan juga, semisal di 2015, ketika ada rookie seperti Maverick [Vinales] dan rider berpengalaman dalam sosok Aleix [Espargaro]. Sejak awal, tak ada perbedaan. Begitulah cara Suzuki dari Jepang."
Dari aspek tim, ia pun menegaskan bahwa Suzuki memberikan jaminan bahwa tidak ada rahasia di antara masing-masing garasi. Semua berjalan secara transparan sehingga kedua rider pun merasa diperlakukan sama.
"Jadi 100 persen berbagi data. Laporan pun dibagi. Dan kami juga punya pakar yang ada di tengah (bekerja dengan kedua rider), dengan cara itu pula kami bisa saling berbagi data. Karena jika saya menemukan sesuatu di ban, pakar itu akan tahu. Jadi saya tidak akan bisa merahasiakannya (dari kru Mir) jika pun memang berniat untuk itu."
Baca juga: Target Ambisius Suzuki di MotoGP 2021 |
"Jadi ini adalah sebuah metode kerja yang menjamin evolusi (setara) tersebut. Lalu kedua rider akan bersaing di trek untuk jadi pemenang," tutur bos kru Rins itu.
Frankie Carchedi yang merupakan pimpinan kru Joan Mir pun mengamini. Ia mencontohkan, tak pernah ada label pebalap nomor 1 atau nomor 2 buat Mir pada saat masih jadi rookie di Suzuki atau bahkan ketika menjadi juara dunia tahun lalu.
"Mesinnya setara, kami memberi mereka semaksimal yang dimungkinkan. Semua pekerjaan yang kami lakukan sepanjang musim dingin ini bukanlah cuma agar Joan bisa tampil oke atau Alex saja yang bisa gaspol. Kami ingin memoles motor sehingga kedua rider bisa punya keunggulan atas rider-rider lain," katanya.
"Cara Suzuki adalah kami ingin kedua rider bersaing di garis depan dan jika salah satunya bisa ada di tiga besar, itu akan fantastis," tuturnya soal persaingan di MotoGP 2021.
Lihat juga video 'Suzuki Gagal Triple Crown, Ducati Juara Konstruktor MotoGP 2020':