Ngerinya Kecepatan Ducati di Hadapan Para Rival

Ngerinya Kecepatan Ducati di Hadapan Para Rival

Adhi Prasetya - Sport
Senin, 15 Nov 2021 19:18 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 13: (L-R) Francesco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team, Jorge Martin of Spain and Pramac Racing team and Jack Miller of Australia and Ducati Lenovo Team pose at the end of the MotoGP qualifying practice during the MotoGP of Comunitat Valenciana: Qualifying at Ricardo Tormo Circuit on November 13, 2021 in Valencia, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Ducati menyapu bersih podium MotoGP Valencia 2021. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Ducati menutup MotoGP 2021 dengan menyapu bersih podium di MotoGP Valencia. Performa motor pabrikan asal Bologna, Italia itu diyakini akan semakin mengerikan di musim depan.

Meski para rider Ducati gagal meraih gelar juara dunia (yang diambil Fabio Quartararo) musim ini, Ducati berhasil mengamankan gelar konstruktor, yang menjadi gelar kedua dalam dua tahun.

Di kategori klasemen tim, tim pabrikan Ducati juga menjadi yang terdepan. Tim satelit mereka, Pramac Racing bahkan berhasil finis di posisi 4, di atas Repsol Honda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma itu, Ducati juga untuk pertama kalinya mengunci tiga podium teratas di MotoGP Valencia 2021 lewat Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Jack Miller. Padahal, sepanjang sejarah sirkuit ini lebih sering dikuasai Honda dan Yamaha.

Catatan waktu Ducati di Valencia pun jauh membaik dibandingkan tahun lalu. Jika musim lalu Miller jadi rider Ducati terbaik dengan finis 41 menit 22,5 detik (posisi kedua), maka Bagnaia tahun ini finis nyaris 6 detik lebih cepat dan menjadi pemenang.

ADVERTISEMENT

Para rider tim rival pun berbicara soal kehebatan Ducati, khususnya selepas MotoGP Valencia 2021. Berikut komentar beberapa di antaranya, seperti dikutip GPOne. Simak langsung di halaman berikutnya.

- Andrea Dovizioso (Petronas Yamaha, eks rider Ducati)

"Saya tak tahu apa yang sudah dilakukan Ducati, tapi motor mereka lebih cepat dibandingkan dulu. Menurut saya, (kehebatan) Quartararo telah menutup sejumlah kekurangan motor kami di beberapa kesempatan, meski sejak tengah musim Pecco (Bagnaia) tak diragukan lagi menjadi rider acuan."

- Joan Mir (Suzuki)

"Saya mulai balapan dengan baik, melewati Bagnaia, tetapi mereka berhasil mengatasi perlawanan saya. Ketika saya disalip oleh Miller, saya tahu balapan sudah usai."

"Tahun lalu saya masih melihat sejumlah kelemahan mereka. Jika motor digeber terus, di lap-lap akhir mereka akan mengatur ban agar tak cepat aus dan lebih hati-hati di tikungan. Sekarang itu tak lagi masalah (buat mereka)."

- Fabio Quartararo (Yamaha)

"Masalah hari ini (balapan kemarin) hadir sejak kualifikasi. Di trek semacam Valencia, menyalip itu sulit, jadi makin rumit saja kalau start dari belakang. Kalau lihat posisi finis, posisi tiga terdepan itu sama seperti kemarin (hasil kualifikasi). Hasil ini memberi kami banyak pelajaran untuk masa depan."

Miller sendiri bangga dengan perkembangan Ducati. Ia yang sudah 4 tahun mengendarai Ducati bahkan yakin kini setiap pebalap ingin bergabung jika diajak.

"Jika kita kembali ke tahun 2011, 2012, 2013, sejarahnya penuh perjuangan panjang. Tapi jika melihat sekarang dan berapa banyak motor yang begitu kuat, saya tahu ketika pertama kali masuk MotoGP pada 2015, jika kamu ditanya apakah mau naik Ducati, kamu akan bilang 'tidak juga', tapi sekarang semua orang mau naik Ducati," ujar Miller, dikutip Crash.

"Itulah situasi yang kita alami sekarang. Semuanya berkat para pebalap, para insinyur, dan bagaimana kami bekerja selama beberapa tahun terakhir. Luar biasa bisa terlibat dalam pengembangan ini selama beberapa tahun terakhir," jelas rider Australia itu.


Hide Ads