3 Hal yang Disorot Penonton agar MotoGP Mandalika Lebih Sukses Lagi

3 Hal yang Disorot Penonton agar MotoGP Mandalika Lebih Sukses Lagi

Lucas Aditya - Sport
Rabu, 23 Mar 2022 14:10 WIB
Portugals Miguel Aliveira of Red Bull KTM Factory Racing, left, leads Australian rider Jack Miller of Ducati Lenovo team, center, French rider Fabio Quartararo of Monster Energy Yamaha MotoGP, right, during Moto GP Pertamina Grand Prix of Indonesia at the Pertamina Mandalika Circuit in Mandalika, Lombok Island, Indonesia, Sunday, March 20, 2022.(AP Photo/Achmad Ibrahim)
3 hal yang harus dibenahi dari MotoGP Mandalika menurut penonton. (Foto: AP/Achmad Ibrahim)
Jakarta -

Pertamina Grand Prix of Indonesia sudah sukses digelar dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dari kaca mata para penonton, berikut 3 hal yang mesti dibenahi.

Race di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Minggu (20/3/2022), Miguel Oliveira mencuri panggung dengan menjadi juara. Podium di seri kedua MotoGP 2022 dilengkapi oleh Fabio Quartararo dan Johann Zarco.

Banyak kisah dari Pertamina Grand Prix of Indonesia dari trek atau di sekitar sirkuit. Crash yang menimpa Marc Marquez sampai empat kali, motor Alex Rins yang terbakar, hingga pelunasan janji sayembara Aleix Espargaro yang tak akan terlupakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal penyelanggaraan, Pertamina Grand Prix of Indonesia masih butuh banyak pembenahan. detikSport berbincang dengan dua orang penonton asal Jakarta, yang menonton langsung gelaran perdana MotoGP setelah 25 tahun.

Toto, pecinta MotoGP asal Jakarta Selatan, sudah sangat antusias ingin menonton aksi idolanya, Marc Marquez, secara langsung. Sial baginya, cuma bisa melihat Baby Aliens sekilas karena jatuh di saat warm-up.

ADVERTISEMENT

Toto menyoroti mengenai sedikitnya tempat sampah di sekitar Grandstand. Dia membeli tiket Premier Grandstand, seberang paddock. Memang, viral banyak sampah berserakan selepas balapan selesai.

"Selain karena kesadaran membuang sampah ke tempatnya masih kurang, ketersediaan tempat sampah yang masih minim juga menjadi pemicu sampah berserakan. Tidak ada salahnya dilakukan pengumuman dengan pengeras suara yang ada di sirkuit,"kata Toto dalam perbincangan dengan detikSport.

Soal sekitar sirkuit yang masih becek. Toto sudah mempersiapkan diri. Jadi, dia tak kaget harus berkotor-kotoran dengan kondisi sekitar sirkuit yang penuh lumpur.

Penonton lain, Haryono Suyadi, menyoroti mengenai ketersedian booth makanan yang ada di sekitar sirkuit. Dengan jumlah yang minim, tak bisa memenuhi kebutuhan 60 ribu penonton.

"Kami datang sudah sejak pagi, pukul 8.00 WIB. Balapan selesai pukul 17.00 WIB. Jumlah booth makanan yang ada tidak cukup. Jaraknya jauh-jauh. Saat siang kami harus menahan lapar sampai bisa keluar dari sirkuit," kata Haryono.

"Semestinya bisa digandeng UMKM Lombok yang bergerak di bidang kuliner. Sehingga, ekonomi Lombok juga bisa tergerak juga. Yang saya lihat malah lebih banyak gerai suvenir," kata dia menambahkan.

Simak Video: Riwayat Cedera Diplopia Marquez, Sudah 3 Kali Mendera

[Gambas:Video 20detik]



Mengenai transportasi akses masuk dan keluar sirkuit dari sentral parkir menjadi pekerjaan rumah besar agar MotoGP Mandalika bisa bebas kendala. Jumlah shuttle juga menjadi sorotan karena penonton sampai berebut masuk bus.

Juga viral di media sosial, penonton MotoGP harus berjalan jauh agar sampai ke shuttle bus terdekat.

"Akses keluar sirkuit yang masih menjadi pekerjaan rumah besar. Rekan saja terjebak macet 5 jam dari sirkuit ke parkir sentral timur. Semua kendaraan keluar bersamaan pada jam 5 sore, dengan akses jalan yang masih kecil terjadi simpul kemacetan," kata Haryono.

"Saran saya, besok shuttle bus ditambah, mobil pribadi dibatasi, jadi semua kegiatan selama MotoGP hanya menggunakan kendaraan yang disediakan oleh panitia. Akses keluar di sekitar sirkuit ini yang harus segera ditingkatkan," kata dia menambahkan.

Berbeda dengan Haryono, Toto menyarankan ada shuttle kecil untuk penginapan-penginapan yang tak jauh dari pintu masuk sirkuit. Jadi, para pemegang tiket tak perlu jauh-jauh ke parkir sentral tempat pool shuttle bus utama.

"Shuttle bus hari Sabtu lancar. Agak susah untuk yang menginap di sekitar sirkuit. (Harusnya) ada sub shuttle bus kecil-kecil, jangan yang gede-gede saja," kata Toto.

"Homestay yang di sekitar sirkuit juga harus dipromosikan. Dengan begitu, bisa sedikit mengurai kemacetan. Ada cerita penonton yang berjalan kaki sampai pagi, karena harus berjalan pulang dari sirkuit," kata dia menambahkan.

Untuk penyelenggaraan balapan, Toto dan Haryono kompak memberikan nilai bagus. Keduanya memberi alasannya masing-masing.

"Penyelenggaraan balapan sudah bagus. Sementara di luar balapan masih kurang dilihat dari sistem manajemen kerumunan, entertainment masih kurang. Kalau lingkungannya sekitar sirkuit nilainya 4, kalau racenya 8," kata Toto.

"Kalau balapannya sendiri sudah bagus. Saya beri nilai 8 dari 10. Meski terganggu hujan, tapi dengan dilanjutkannya race menjadi bukti kalau sudah ada peningkatan di sisi sirkuit sejak tes pramusim," kata Haryono.

"MotoGP Mandalika ini menawarkan paket lengkap. Balapan dan liburan. Saya pernah menonton MotoGP di Motegi dan Sepang. Yang lainnya tak ada seperti di Mandalika. Untuk penyelenggaraan MotoGP Jepang dan MotoGP Malaysia memang lebih baik karena sudah lebih dulu menjadi tuan rumah, tidak bisa dibandingkan untuk sekarang," kata dia menambahkan.


Hide Ads