Fabio Quartararo toh masih memimpin klasemen setelah finis keempat di MotoGP Prancis. Namun, Quartararo merasa bukan favorit kandidat juara dunia musim ini.
Pada balapan di Sirkuit Le Mans, Minggu (15/5/2022) malama WIB, rider Yamaha itu start dari grid keempat. Akan tetapi, Quartararo gagal mempertahankan posisinya sehingga sempat tercecer ke urutan delapan sebelum membaik dengan menempati dua strip di atasnya.
Tidak bisa dipungkiri beberapa kecelakaan yang terjadi di rombongan depan pebalap menjadi berkah bagi Quartararo. Juara bertahan MotoGP tersebut bisa berduel dengan Aleix Espargaro untuk podium ketiga meski akhirnya harus rela finis keempat.
Dengan tambahan 13 poin yang didapat dari Le Mans, Quartararo tetap nangkring di peringkat teratas klasemen MotoGP. Quartararo mengoleksi 102 poin, hasil tujuh balapan unggul 14 poin dari Espargaro di bawahnya dan 18 poin dari Enea Bastianini di urutan ketiga.
Quartararo mengaku tidak dapat mengambil risiko saat menggebar motornya. Itu artinya Quartararo tidak bisa dianggap sebagai favorit juara.
"Tidak, aku bukan favorit juara sejauh ini," ucap Quartararo di Motorsport. "Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah tidak membuat kesalahan. Kalau aku tidak membuat kesalahan, aku bisa bersaing karena kecepatan kami di setiap balapan itu... kami melaju -- terlepas dari beberapa balapan seperti Austin dan Qatar -- melihat kecepatan di Jerez dengan Pecco [Bagnaia], kami tadinya yang tercepat."
"Kecepatan di sini, bagiku aku adalah yang tercepat. Tapi sesaat setelah anda membuat kesalahan kecil, anda tamat," sambung dia.
"Aku ingat akan satu balapan pada tahun lalu ketika Pecco mulai satu balapan di Portimao di P11, dia bisa membuat banyak overtake. Di balapan kedua, aku di siuasi yang sama di P6, tapi aku terus di P6. Aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan, terus terang saja, karena aku memaksa diriku sendiri sampai batasnya."
"Aku berada di ambang di manapun, tapi aku bahkan tidak bisa mencoba. Inilah yang paling membuat frustrasi. Anda berada di putaran terakhir, dan sekalipun anda hanya satu centimeter di belakang mereka berakselerasi dan menjauh. Dan kemudian anda kehilangan 0,1 detik. Inilah mengapa aku tidak merasa jadi javorit juara dunia pada musim ini," Quartararo menyimpulkan usai MotoGP Prancis.
Simak Video "Tampilan Motor Anyar Quartararo dan Morbidelli di MotoGP 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(rin/ran)