Francesco Bagnaia dan Jorge Martin sama-sama dalam situasi tidak ideal. Pengamat top MotoGP Carlo Pernat menilai, Bagnaia dan Martin bisa saja bertukar tempat di 2026. Mungkinkah?
Setelah finis dua besar di tiga musim terakhir, Bagnaia jeblok sejak Marc Marquez jadi tandemnya. Pebalap Italia itu bermasalah dengan GP25 sehingga baru sekali memenangi balapan dalam 16 seri yang sudah terlewati.
Bagnaia bahkan semakin buruk setelah naik podium terakhir di Sachsenring. Pebalap berusia 28 tahun ini paling banter finis keempat, hanya sekali di Republik Ceko, dalam lima seri terakhir. Bagnaia bahkan nol poin di San Marino usai P13 di sprint dan DNF di grand prix.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, opera sabun mewarnai musim pertama Jorge Martin di Aprilia, menyusul kecelakaan beruntun yang membuat si pebalap absen panjang di 2025. Martinator sempat ngebet ingin hengkang sebelum kejuaraan berakhir, meskipun akhirnya memutuskan bertahan.
Akan tetapi, Jorge Martin tak cukup kompetitif. Setelah sukses finis ketujuh di Brno dan keempat di Balaton Park, juara dunia tahun lalu itu cuma P10 dan P13 di dua balapan utama terakhir. Sejauh ini, Martin menegaskan komitmennya untuk bangkit dengan Aprilia di musim depan.
Meski kedua pebalap terikat kontrak sampai akhir tahun depan, Carlo Pernat percaya, Francesco Bagnaia pada khususnya tidak akan puas dengan hasil buruk yang berlarut-larut di Ducati. Pernat berspekulasi Bagnaia akan menyeberang ke Aprilia, sedangkan Jorge Martin akhirnya berseragam Ducati.
"Dan kemudian, sebuah ide gila," ucap Pernat dalam wawancaranya dengan GPOne. "Di sini, jika di akhir tahun situasi Bagnaia dan Martin tetap seperti ini... dan kemudian pertukaran tempat? Bagnaia di Aprilia, Martin di Ducati."
"Memang tidak ada yang membicarakan tentang ini, tapi kenapa tidak? Tidak masuk akal Bagnaia tetap di Ducati dengan situasinya seperti ini. Sedangkan Martin sempat ingin pergi, kita tahu soal itu. Jadi mengapa tidak? Memang ide yang gila, tapi coba pikirkan," ceplos dia.
(rin/aff)