Zheng Jie menjadi pemain China pertama yang menggapai babak delapan besar Australia Terbuka.
Petenis berjuluk Little Jie ini tidak ditempatkan sebagai unggulan. Namun ia berhasil mengkandaskan petenis-petenis yang berperingkat lebih tinggi darinya seperti Marion Bartoli atau pun Alona Bondarenko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski telah mencetak sejarah, namun petenis kelahiran 5 Juli 1983 itu tak merasa nervous. "Saya pikir semua petenis masih punya peluang yang sama untuk melaju ke semifinal," tukasnya seperti dikutip dari Xinhua.
Dua tahun lalu, Jie Zheng juga sempat mencuri perhatian di Grand Slam, tepatnya ketika ia menembus semifinal Wimbledon.
Sensasi Negeri Tirai Bambu belum berhenti di sini. Rekan senegara Jie, Li Na ikut melaju ke delapan besar.
Ditempatkan sebagai unggulan ke-16, Li melaju ke perempatfinal dengan mengalahkan Caroline Wozniacki yang menjadi unggulan keempat.
Kehebatan Li mendapat pengakuan dari Wozniacki. Melawannya, Anda harus tampil di level tertinggi di sepanjang laga, berkonsentrasi penuh, dan terus menjaga agar bola tetap dalam penguasaan kita," tukas petenis Denmark itu seperti dilansir dari CNN.
Lawan selanjutnya bagi Li adalah Venus Williams, lawan yang pernah ia kalahkan di Olimpiade 2008. "Laga tersebut merupakan pengalaman berharga bagi saya. Namun pertandingan tersebut lebih baik saya lupakan sejenak. Saya akan menghadapinya lagi, dan saya ingin menatap ke depan," tukas petenis berusia 27 tahun itu seperti diberitakan Reuters.
Lewat dua petenis putri tersebut, China telah mengukir sejarah di Australia Terbuka dan dalam Grand Slam secara umum. "Ini baik bagi kami, dua pemain berlaga di perempatfinal," tukas Li.
Meski begitu Li tidak terjebak dalam euforia. Bahkan dia sempat berkelakar tentang rahasia kisah suksesnya. "Mungkin karena saya makan masakan China," selorohnya.
(nar/arp)