Dalam pernyataannya usai memenangi Indian Wells, Djokovic mengusulkan agar pada event yang memperlombakan secara bersamaan nomor putra dan putri, hadiah dibagi berdasarkan penjualan tiket dan angka jumlah penonton tayangan langsung di televisi. Petenis nomor satu dunia itu mendasarkan pernyataannya pada data statistik bahwa tenis pria punya lebih banyak penonton dibanding tenis putri.
Komentar Djokovic itu tentu saja memancing kontroversi. Terlebih sejak lama sudah dikampanyekan soal kesetaraan gender di dunia tenis, dalam hal jumlah hadiah uang yang dimenangkan.
Saat ini empat seri Grand Slam memberikan hadiah yang sama besar untuk nomor putra dan putri. Di tahun 2007, Wimbledon menjadi Grand Slam yang paling terlambat menyeragamkan jumlah uang hadiah, setelah AS Terbuka menjadi yang pertama melakukannya di tahun 1973.
Berbicara soal jumlah penonton, tenis putra saat ini memang unggul jauh. Baik dalam penjualan tiket, maupun jumlah penonton melalui tayangan televisi.

(din/din)