Novak Djokovic menorehkan prestasi luar biasa dalam perjalanan kariernya sampai saat ini. Selain Prancis Terbuka, dia amat penasaran dengan medali emas Olimpiade.
Djokovic menjadi petenis pria terbaik dunia saat ini. Sudah 94 pekan berturut-turut dia berada di urutan pertama dunia. Dengan rekor itu petenis Serbia tersebut cuma kalah dari Roger Federer dalam persaingan di antara sesama petenis yang masih aktif bermain.
Sepanjang tahun 2015, Djokovic meraih tiga gelar juara grand slam dengan hanya meleset di Prancis Terbuka. Pada Australia Terbuka tahun ini, petenis Serbia tersbeut juga berhasil memenangkan head to head dengan para petenis big four: Federer, Nadal, dan Andy Murray.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keikutsertaannya pada Olimpiade di tahun 2008 Beijing memang belum berakhir paling top. Dia meraih medali perunggu.
"Olimpiade sepenting turnamen grand slam. Saya merasa mendapatkan keistimewaan untuk bisa tampil di Rio dan saya akan bermain di nomor tunggal dan ganda," kata Djokovic seperti dikutip Independent.
"Saya akan memprioritaskannya seperti grand slam tapi karir saya tak akan berakhir meskipun saya tak menjadi juara di sana," imbuh Djokovic.
Djokovic juga menyampaikan resep kesuksesan dia. Rupanya dia tak semata-mata mengejar trofi.
"Saya tak bisa bilang apa-apa soal atlet lain. Kalau saya sendiri bisa sejauh ini adalah dengan mengekstraksi energi dari passion saya untuk olahraga dan kehidupan. Itu yang membantu saya untuk tetap rendah hati dan membumi," kata 28 tahun itu.
"Saya tak pernah memprioritaskan perolehan trofi sebagai motivasi saya. Anda membutuhkan sesuatu yang lain untuk menyetir hidup ini, bukan semata-mata penghargaan," ucap Djokovic.
(fem/rin)











































