Wajar saja ada keraguan demikian mengingat di atas kertas, kekuatan tunggal putri Indonesia memang masih kalah peringkat dengan tim unggulan seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.
Namun, PB PBSI tetap menargetkan tim Uber untuk lolos ke babak perempatfinal. Ini artinya mereka harus bisa menjadi salah satu dari dua tim terbaik di Grup C yang dihuni Thailand, Hong Kong dan Bulgaria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thailand punya Ratchanok Intanon, Porntip Buranaprasertsuk, Busanan Ongbumrungphan dan Nitchaon Jindapol, yang berada di peringkat 25 besar dunia, masih lebih tinggi dibanding tunggal putri Indonesia yang diisi oleh Maria Febe Kusumastuti, Fitriani, Hanna Ramadini, dan Gregoria Mariska.
"Mudah-mudahan tim tunggal putri bisa bermain maksimal. Tim-tim seperti China, dan Jepang memang lebih kuat, tetapi ini kan pertandingan beregu, mudah-mudahan kami bisa tampil lebih baik dari turnamen perorangan," kata pelatih tunggal putri Bambang Supriyanto dalam rilis PBSI.
"Setidaknya tim Uber harus bisa lolos ke babak delapan besar (perempatfinal --red), minimal runner-up grup. Lawan terberat di grup adalah tim Thailand. Tunggal putri Thailand hampir semuanya bagus, semoga kami bisa mencuri setidaknya satu kemenangan dari tunggal putri," sambung Bambang.
Dengan adanya beberapa pemain muda serti Mariska, Ramadini, dan Fitriani, maka Piala Uber kali ini diharapkan jadi ajang menimba pengalaman untuk persiapan turnamen yang sama dua tahun lagi.
"Momen Piala Uber 2016 ini adalah wadah untuk mempersiapkan diri ke Piala Uber 2018, ini adalah pondasi dan bahan pembelajaran buat tim tunggal putri kedepannya," pungkas Bambang. (mrp/mrp)











































