Seperti diberitakan sebelumnya, Sharapova dihukum larangan bertanding selama dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional (ITF). Hukuman ini dijatuhkan setelah petenis Rusia itu gagal melewati tes doping di Australia Terbuka 2016.
Sharapova terganjal kasus doping karena mengonsumsi meldonium. Meldonium sendiri baru dimasukkan ke dalam daftar zat terlarang oleh WADA (Badan Anti Doping Dunia) pada 1 Januari 2016, sementara Sharapova telah mengonsumsi zat tersebut sejak 2006 untuk mengatasi masalah kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ITF menyatakan bahwa Sharapova tidak secara sengaja melanggar aturan doping dengan mengonsumsi meldonium. Hal inilah yang dijadikan alasan oleh Nike untuk meneruskan kerja sama dengan Sharapova. Perusahaan apparel raksasa itu sempat menghentikan kontrak untuk sementara setelah kasus doping Sharapova mencuat ke permukaan pada bulan Maret silam.
"Pengadilan ITF telah mendapati bahwa Maria tidak berniat untuk melanggar aturan mereka. Maria selalu yakin dengan posisinya, telah meminta maaf atas kesalahannya, dan sekarang mengajukan banding terkait durasi hukuman," tulis Nike, yang sudah mensponsori Sharapova sejak Sharapova masih berusia 11 tahun, dalam pernyataan mereka yang dikutip BBC.
"Berdasarkan keputusan ITF dan penemuan fakta-fakta oleh mereka, kami berharap bisa melihat Maria kembali ke lapangan dan akan terus bekerja sama dengan dia."
Sikap yang sama diperlihatkan oleh produsen raket HEAD. HEAD bahkan menjadi salah satu sponsor yang tetap mendukung Sharapova ketika kasus dopingnya pertama kali muncul. Mereka yakin Sharapova tidak bersalah.
"Berdasarkan fakta-fakta dan keadaan yang kami terima, kami yakin bahwa ini adalah sebuah keputusan yang cacat. HEAD akan terus mendukung Miss Sharapova," ujar chairman HEAD, Johan Eliasch. (mfi/krs)











































