Ajang itu dibuka secara resmi oleh Menpora Imam, Jumat (17/6/2016) malam di Auditorium Wisma Menpora, Kantor Menpora Senayan, Jakarta. bertema 'Pemersatu Anak Bangsa, Menpora berharap dari kejuaraan yang berlanjut hingga sahur bersama ini menjadi awal kebangkitan dan bersatunya tenis meja Indonesia.
"Semoga ke depan dengan keteguhan hati dan ketulusan menatap masa depan tenis meja nasional bisa semakin baik," kata Menpora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segera tindak lanjut secepatnya dan segera mungkin pertemuan ini agar ada solusi bersama memajukan tenis meja nasional, ini karena berkah Ramadhan," kata Menpora.
"Semoga ke depan tenis meja bisa mengirimkan wakil terbaiknya untuk bermain di Olimpiade," ujar politisi PKB itu.
Sementara itu, Oegroseno menyambut positif harapan Menteri Imam. Bahkan, dia mengatakan kalau komunikasi dengan Lukman Edi tetap berjalan kendati organisasi terpecah dua.
"Situasi seperti ini harusnya tidak terjadi di Indonesia, kami juga sampaikan kepada Pak Lukman Edi perjalanan tenis meja nasional, kami juga berharap kondisi ini tidak berlarut-larut karena pasti yang menjadi korban adalah atletnya, pengurus di daerah juga terpecah belah dan sebagainya," kata Oegroseno.
"Olimpiade sebelumnya tenis meja hanya cadangan semoga ke depan apabila telah sesuai aturan tenis meja bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa, kita serahkan yang terbaik kepada pemerintah," tambahnya.
![]() |
Senada dengan Oegroseno dan Menpora, Ketua PTMSI Lukman Edy menilai kegiatan ini adalah janji pemerintah untuk mempertemukan kita berdua (Oegroseno).
"Alhamdulillah malam ini kita bertemu, tinggal kita cari pola-pola yang sesuai, satu yang penting dan saya setuju adalah jangan sampai atlet terganggu tetapi sebaliknya atletlah yang diuntungkan melalui banyaknya kompetisi, kami berdua berharap agar ada roadmap dari Menpora," harap Lukman.
Sebelumnya, Ketua PTM Kemenpora selaku Ketua Panitia Pelaksana Yuni Poerwanti berharap dari Kejuaraan ini lahir bibit dan prestasi membanggakan.
"Kami berharap kedepannya kejuaraan ini dapat terselenggara minimal empat kali setahun," ucap Yuni melaporkan.
"Kami kutip dari semangat Jendral Sudirman bahwa kami rindu menang, maka kita harus kuat, untuk kuat maka harus bersatu, untuk bersatu kita harus saling silaturakhim, toleransi dan peduli," tambahnya.
Kejuaraan ini diikuti sedikitnya 132 peserta yang berasal dari Sekolah Ragunan, para petenis meja dengan usia di bawah 18 tahun, perorangan dan klub seperti Indocement, Putera Sadewa, Bintang 9, Kehutanan, Kejora, Krida Jaya, Pulau Seribu dan lain sebagainya. Imam Nahrawi juga turun berlaga di katagori platinum.
Selain Menpora Imamhadir jugadeputi Peningkatan Prestasi Peningkatan Olahraga Gatot S. Dewa Broto, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Asdep Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda Esa Sukmawijaya, Asdep Pengelolaan Pembinaan Khusus dan Sentra Sekolah Olahraga Teguh Rahardjo, Staf Ahli Bidang Politik Yuni Poerwanti, Staf Khusus Zainul Munasichin, Staf Khusus M. Khusen, Edi dan Bambang Wikanta dan beberapa perwakilan dari BNN dan Kemendikbud.
(fem/nds)