Jelang Olimpiade, Tommy Butuh Kenyamanan

Jelang Olimpiade, Tommy Butuh Kenyamanan

Mercy Raya - Sport
Rabu, 29 Jun 2016 15:09 WIB
Jelang Olimpiade, Tommy Butuh Kenyamanan
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Tommy Sugiarto menyiapkan diri ke Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dengan upaya sendiri. Sang pelatih yang juga ayahnya, Icuk Sugiarto, beralasan Tommy butuh kenyamanan.

Tommy satu di antara sepuluh pebulutangkis yang lolos Olimpiade, Tapi dia satu-satunya pebulutangkis yang ke Brasil tapi bukan pemain pelatnas.

Selama periode persiapan, Tommy memutuskan untuk tetap berada di luar pelatnas tidka bergabung di markas PBSI, di Cipayung, Jakarta Timur. Pemain 28 tahun itu menggeber persiapan di Sukabumi, Jawa Barat, sejak dua pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkembangan Tommy sampai hari ini sudah cukup bagus. Yang dia butuhkan saat ini hanyalah kenyamanan. Dalam arti, bagaimana membangun kepercayaan diri dia, membangun kenyamanan hati dia supaya saat dia berangkat dalam kondisi yang nyaman," kata Icuk kepada detikSport, melalui sambungan telepon Rabu (29/6/2016).

Di sana, Icuk menggembleng mental anaknya dengan program latihan yang telah dia buat. Dibantu rekan pelatih yang lain, Icuk tidak hanya menjadi pelatih terkadang ia juga menjadi motivator untuk anaknya tersebut.

"Ya itu pemain ini kan bukan robot atau mesin jadi bagaimana menjaga hati dia, perasaan dia. Jadi kadang-kadang selesai latihan saya putarkan video. Di luar lapangan kami sharing dan diskusi sehingga Tommynya juga lebih terbuka," ujar pemain dengan gelar juara dunia tahun 1983 dan 1986 ini.

Selain soal kenyamanan, di Sukabumi Tommy juga digembleng masalah fisik. Di sana, Icuk sudah mempersiapkan sejumlah pelapis yang akan membantu pemain kelahiran Jakarta, 31 Mei 1988 ini.

"Murid-murid saya banyak yang juara Sirnas. Sparring kan bisa diciptakan, pemain-pemain saya seperti Rifan Fauzin Ivanudin dan Panji Akbar Sudarajat adalah pemain dewasa yang beberapa pemain Sirnas. Saya juga pernah alami 8 tahun tidak punya musuh di Indonesia, jadi saya pikir untuk mencari musuh itu tidak harus selalu yang seimbang dan sparring itu bisa dimodifikasi.

Apakah dengan melawan dua pemainatau main setengah lapangan saja," Icuk menjelaskan.

Ditambahkan Icuk, meski pola latihan yang diberikan tidak sama seperti atlet-atlet bulutangkis lainnya, namun menurut Icuk hal itu sudah lebih dari cukup untuk menggembleng Tommy.

Ya, terhitung sejak Januari 2015 Tommy sudah memutuskan untuk mundur dari pelatnas Cipayung karena merasa tidak nyaman. Praktis, segala persiapan yang dilakukan Tommy menghadapi turnamen selalu mandiri.

"Lebih dari cukup. Nanti baru ketika masuk conditioning, kami akan upayakan Tommy pindah latihan ke Malaysia untuk mematangkan tekniknya."

Tommy direncanakan akan ke Malaysia selama sepuluh hari pasca lebaran, yakni sekitar 10-20 Juli. Di sana Tommy akan berlatih di tempat manajemennya.

"Untuk sparring di sana malah banyak, ada dari Malaysia, Korea, juga India. Ini juga sebagai salah satu menghilangkan menghilangkan kejenuhan sampai jelang keberangkatan," ucap dia. .

(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads