Tak Ingin Terdegradasi, Indonesia Jeli Petakan Kekuatan Sri Lanka

Solo - Indonesia berada dalam situasi terjepit dengan harus menghadapi Sri Lanka dalam babak relegation play-off Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania. Pasukan Merah Putih lebih serius memetakan lawan.

Laga itu akan dihelat di Stadion Manahan, Solo mulai 15-17 Juli. Pertandingan krusial itu harus dijalani Christoper Rungkat dkk. karena kalah pada babak pertama. Kala itu, Indonesia meraih hasil memalukan dengan dikalahkan Vietnam di Solo. Sementara Sri Lanka menuai hasil negatif dari Thailand pada bulan Maret.

Agar tak turun kasta, Indonesia berupaya lebih jeli saat menghadapi Sri Lanka. Dengan kekuatan yang ada, tunggal kedua Sri Lanka Harshana Godamanna bakal sulit dikalahkan.

Harshana merupakan salah satu petenis andalan Sri Lanka yang menetap di Amerika Serikat. Meski kini tidak memiliki rangking ATP, tapi dia diyakini mempunyai jam terbang dan pengalaman yang sip. Harshana memperkuat tim Davis negaranya sejak 2002 lalu. Rekornya pun terblilang mentereng di Piala Davis dengan 62-22 (tunggal 38-14 dan ganda 24-8), termasuk kemenangan atas bintang tenis dunia, peringkat 125 ATP, Aisam Qureshi (Pakistan) pada 2012 lalu.

"Sebenarnya dia adalah petenis unggulan pertama Sri Lanka. Namun saat ini tidak memiliki peringkat internasional karena sudah tidak aktif mengikuti turnamen," kata kapten tim Piala Davis Indonesia, Andrian Raturandang, Selasa (12/7), dalam rilis kepada detikSport.

Andrian menyebut ada dua petenis yang dijagokan untuk menghentikan Harshana. Yakni, antara David Agung Susanto dan Aditya Hari Sasongko.

"Tetap optimistis dan berpikir positif saja, karena saya sudah mempersiapkan para pemain secara maksimal dalam segala aspek dukungan semua pihak. Meskipun peluangnya berat, tapi baik David maupun Aditya memiliki potensi. Terlebih David yang mencatatkan hasil apik dalam turnamen ITF Pro Circuit di India," jelas Andrian.


(fem/cas)