Soal Visi Misi sebagai Ketum Baru PBSI, Wiranto: Ini Kerja Tim

Soal Visi Misi sebagai Ketum Baru PBSI, Wiranto: Ini Kerja Tim

Femi Diah - Sport
Selasa, 01 Nov 2016 03:31 WIB
Foto: Dokumentasi Tim Humas Dan Social Media PP PBSI
Surabaya - Sebagai ketua umum PP PBSI yang baru, Wiranto belum punya visi dan misi detail empat tahun ke depan. Dia akan menyusun kabinet lebih dulu baru menentukan visi dan misi.

Wiranto terkesan selalu menghindar saat ditanya tentang visi dan misi sejak mencalonkan diri menjadi ketua umum PP PBSI. Bahkan hingga pagi sampai petang pada hari pemilihan, Senin (31/10/2016), Wiranto tidak bersedia menemui sejumlah media yang dijanjikan untuk bisa wawancara dengan dia.

Wiranto baru menyampaikan visi misi di hadapan peserta Munas di Hotel Bumi Surabaya pada Senin (31/10/2016) setelah terpilih lewat aklamasi. Gita Wirjawan yang laporan pertanggungjawabannya diterima dengan pujian oleh peserta munas secara tiba-tiba mundur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pria yang juga menjabat Menko Polhukam dan Ketua Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar itu tak benar-benar menyatakan visi dan misinya. Dia mengungkapkan cuma ingin melahirkan juara dunia lagi. Wiranto sama sekali tak menyinggung emas olimpiade, target Asian Games 2018, ataupun menyinggung sukses Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Atau bagaimana para pemain tunggal putra yang tengah berkembang saat ini.

Dalam konferensi pers usai terpilih, Wiranto mengaku salut atas tindakan Gita yang membuka jalan untuknya agar terpilih lewat musyawarah mufakat.

"Ini satu upaya untuk melakukan pengabdian dan pengabdian tidak boleh diperebutkan. Kami kembali kepada satu konsep yang diberikan oleh pendahulu kita, ada kelegawaan, penghormatan ada kepercayaan lewat musyawarah mufakat agar saya bisa melanjutkan mengelola PBSI," kata Wiranto.

"Saya ingin melahirkan juara dunia, seperti tahun-tahun yang dulu. Ini pekerjaan organisasi, tanpa organisasi yang solid tidak mungkin kami memilih, melatih, mengadu, dan menang. Tugas itu cuma bisa diraih kalau organisasi solid.

"Kalau organisasi itu sudah pecah, ada tandingan, dan sudah ribut mana bisa. Saya sungguh bangga kalau pemilihan ini dalam kondisi yang sangat enak. Saya sangat menyadari ini modal yang kuat. Orientasi kita untuk mencapai sasaran itu bisa keluar," tutur dia.

Saat ditanya mengenai kesibukan Wiranto dengan tuntutan pengprov yang menginginkan agar ketua umum PBSI lebih sering bertandang ke daerah, Wiranto tak menjanjikannya. Wiranto juga tak memastikan bakal sanggup siaga 24 jam sesuai keinginan Menpora Imam Nahrawi dalam mengelola organisasi olahraga sebesar PBSI.

"Komitmen waktu? Tentu nanti tidak bisa tiba-tiba melakukan sesuatu yang sempurna. Setelah ini ada pembentukan tim formatur, tim yang baru, tim yang solid," kata Wiranto.

"Kinerja itu akan menghasilkan strategi yang jitu. Kalau saya jawab sekarang berarti saya ngawur. Ini tugas manajerial, bukan sebagai penjaga malam.

"Kalau ditanya apakah saya akan meninggalkan jabatan Menko Polhukam, pertanyaan seperti itu tak perlu dijawab 'kan? Ini kan tugas manajerial," ucap dia. (fem/mfi)

Hide Ads