Di tunggal putri, yang finalnya akan dihelat Sabtu (28/1/2017) sore WIB nanti, ada Serena Williams lawan Venus Williams. Sebuah final Williams bersaudara.
Venus saat ini berusia 36 tahun, satu tahun lebih tua dari Serena. Keduanya mulai terjun ke dunia pro pada 1994 dan 1995 secara berurutan. Artinya, sudah lebih dari dua dekade keduanya meramaikan dunia tenis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu baru di nomor tunggal putri karena keduanya juga acapkali berpasangan menggebrak nomor ganda putri.
Final nanti akan menjadi kali kesembilan Serena dan Venus berhadapan di sebuah partai puncak sebuah ajang grand slam, walaupun sebelum ini baru satu kali mereka berjumpa di final Australia Terbuka -- 2003.
[Baca juga: Duel Serena vs Venus Nomor 9 di Final Grand Slam]
Untuk Venus, ini merupakan final pertamanya di grand slam semenjak menjadi finalis di Wimbledon 2009. Sementara Serena lebih mengilap karena tahun lalu saja ia sampai ke tiga final dan meraih satu titel grand slam -- Wimbledon.
![]() |
Di tunggal putra, yang finalnya dilangsungkan Minggu (29/1) besok, ada dua petenis yang juga punya nama menjulang yakni Roger Federer dan Rafael Nadal, yang rivalitasnya di tenis putra pernah sangat dominan.
Saat ini Federer telah berusia 35 tahun, lima tahun lebih tua dari Nadal. Federer memulai karier pro pada 1998, lebih dulu tiga tahun dari Nadal.
Keduanya sudah menjadi legenda di tenis putra berkat sejumlah torehan khusus. Tengok saja koleksi titel grand slam mereka; Federer punya 17, sebuah rekor di sektor tunggal putra, sementara Nadal tidak terpaut jauh dengan 14 gelar juara -- nomor dua terbanyak setara dengan koleksi Pete Sampras.
Final besok juga akan menjadi kesembilan kalinya Federer dan Nadal berhadapan di sebuah partai puncak sebuah ajang grand slam, walaupun sebelum ini baru satu kali mereka berjumpa di final Australia Terbuka -- 2009.
[Baca juga: Federer vs Nadal ke-9 di Final Grand Slam]
Untuk Nadal, ini merupakan final pertamanya di grand slam semenjak menjuarai Prancis Terbuka 2014. Sementara Federer masih mampu menembus partai puncak ajang itu sebanyak dua kali di 2015, kendatipun cuma jadi runner-up.
![]() |
(krs/krs)













































