Sukses Tan Joe Hok pada final All England 1959 bukanlah sekadar gelar juara. Keberhasilan itu mencatatkan namanya sebagai peraih gelar juara All England pertama bagi Indonesia.
"Kisah itu sudah 58 tahun lalu... Buat saya yang sudah ya sudah. Saya sudah senang atas apa yang telah saya berikan terhadap bulutangkis," kata Tan Joe Hok yang dihubungi detikSport, Jumat (10/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu umur saya belum genap 21 tahun. Sudah lama sekali," ungkap dia.
[Baca Juga: Mengenang 44 Pemilik Gelar Juara All England dari Indonesia]
Di babak final All England 1959 itu Tan Joe Hok berhasil mengalahkan pemain Indonesia lainnya, Ferry Sonneville. Ferry telah tutup usia pada 20 November 2003.
All England memang dianggap sebagai turnamen bergengsi sampai saat ini, meskipun jumlah hadiah yang ditawarkan kalah dari Indoensia Terbuka, Australia Terbuka ataupun Korea Terbuka.
All England istimewa dengan magis sebagai turnamen tertua. Ajang itu lahir lebih dulu ketimbang Kejuaraan Dunia yang baru digulirkan oleh BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) mulai 1977.
"Saya masih nonton penampilan anak-anak. Perjalanan di All England memang tidak mudah, tidak gampang," ucap dia menanggapi wakil Indoensia yangs udah pada rontok sebelum mencapai babak perempatfinal All England 2017.
Belakangan ini, Tan Joe Hok tengah kurang sehat. Ada masalah dengan kakinya. Tan Joe Hok harus menjalani perawatan jalan di RS Medistra Jakarta.
(fem/din)