JCC Jadi Venue Indonesia Open, BWF Beri Catatan Penyelenggaraan

JCC Jadi Venue Indonesia Open, BWF Beri Catatan Penyelenggaraan

Mercy Raya - Sport
Selasa, 23 Mei 2017 03:24 WIB
Pres konfrens Indonesia Open. (Foto: Ist)
Jakarta - Ajang Indonesia Open tahun ini harus dipentaskan venue yang tak biasanya. Pihak penyelenggara pun dihadapkan pada masalah yang baru.

Pemindahan venue itu dilakukan karena Istora Senayan, Jakarta, masih dalam masa renovasi untuk persiapan Asian Games 2018. Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan lantas dipilih sebagai penggantinya.

Dalam persiapannya, panpel sendiri sempat melakukan survei ke sejumlah tempat untuk memilih venue Indonesia Open. Selain JCC, ada Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, JI Expo Kemayoran, serta DBL Arena Surabaya yang menjadi opsi perhelatan. Dari hasil survei masing-masing punya plus minus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ICE dan Kemayoran tempatnya bagus dan lapang tapi tidak ada tribun penonton. Kalau kami buat tribun untuk 200 penonton sih bisa tapi untuk 4 ribu? Siapa yang bisa dalam waktu singkat. Sementara di DBL Arena di Surabaya juga bagus dengan JCC tapi kelas penontonnya beda. Harga tiket yang sudah kami tetapkan masih kemahalan jika digelar di sana, maka itu kami pilih JCC," ungkap Panitia Penyelenggara Indonesia Open 2017, Yoppy Rosimin, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, pada Senin (22/5/2017).

BWF sendiri telah melakukan inspeksi ke JCC pada tahun lalu. Hasilnya angin dan lampu menjadi catatan. "JCC bukan lah sport venue sehingga ada catatan yang diberikan BWF untuk lokasi itu. Terutama soal angin, kemudian masalah lampu (cahaya)," kata Yoppy.

"Tapi masalah angin sudah bisa kami antisipasi, seperti misalnya ditutupi dengan kain, diarahkan tidak ke lapangan, lalu speed yang diperkecil. Banyak lah caranya," lanjut dia.

Untuk cahaya lampu, Yoppy mengatakan, di luar lampu yang tersedia di JCC, panpel akan menambah lampu sendiri. Paling minimal pencahayaannya mencapai 1.200 lumens. "Tidak hanya di JCC, saat di Istora pun kami pakai lampu sendiri. jadi cahaya diukur dengan lapangan itu minimal 1.200 lumens. Jadi sudah diantisipasi semua," ujarnya.


(mcy/cas)

Hide Ads