Korea berhasil menjadi juara Piala Sudirman 2017. Tim Negeri Ginseng itu mengalahkan China di babak final.
Istimewanya, Korea didominasi oleh pemain muda. Skuat mereka rata-rata berumur 23 tahun. Korea kehilangan banyak pemain usai pensiunnya pebulutangkis top setelah Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari mulai kejuaraan Thomas Cup dan sebelumnya sebenarnya persaingan sudah merata. Bisa dilihat dari banyaknya pemain muda yang muncul. Ini tentu menjadi cambuk buat PBSI untuk lebih cepat lagi mengakselerasi pemain-pemain muda untuk lebih berani dan mengajukan mereka di turnamen-turnamen," kata Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (29/5/2017).
"Tidak ada pilihan lain, seperti di ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian dan yang muda yang lain itu sudah harus mulai diorbitkan, di ganda putri dan campuran yang jadi juara harus diterbangkan sesuai rekornya, seperti Anthony yang pernah jadi juara ya itu harus," lanjutnya.
PBSI membuat langkah oke dengan melakukan percepatan prestasi terhadap Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa. sempat menjanjikan dengan menjadi juara beregu Kejuaraan Asia dan Piala Thomas. Kini, mereka kesulitan untuk menyodok papan atas.
"Tim kita pun di Piala Sudirman sebenarnya tim muda, seperti ganda campuran senior, tungal putra muda, tunggal putri juga, ganda putri dengan memasukkan Apriyani, ganda putra muda. Kalau orang kan melihatnya karena sudah sering tampil jadi berpikir senior, padahal kalau dilihat usianya muda. Jadi yang senior sebenarnya hanya Mohamad Ahsan," tutur Budiharto.
"Tapi kami kan enggak berhenti begitu saja. Kami usulkan lagi di bawahnya seperti Fajar/Rian masih 22, ada beberapa pemain mudaSabar sama Kayaman yang masih di bawah 20 tahun yang kita siapkan untuk Kejuaraan Dunia junior," ujarnya.
(mcy/fem)