Jorgensen kalah dalam permainan tiga gim dengan Srikanth dalam tempo 57 menit. Pemain Denmark itu sempat membuka harapan pada gim kedua, tapi akhirnya harus menyerah dari Srikanth 15-21, 22-20, dan 16-21 dalam pertandingan di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (15/6/2017).
Jorgensen dan Srikanth berebut poin dengan sengit hingga 7-7. Jorgensen mampu unggul 9-7 tapi kemudian malah diimbangi 9-9. Setelah interval, Jorgensen kesulitan untuk mengejar poin Srikanth dan menutup gim pertama dengan ketinggalan 15-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jorgesen di atas angin pada awal gim ketiga dengan unggul lima poin lebih dulu. Tapi, kemudian mulai ketinggalan 15-11. Jorgensen kandas 16-21 dan tersingkir.
Usai bertanding, Jorgensen tak banyak mau banyak beralasan soal kekalahannya. "Saya kalah itu yang terjadi," ujar Jorgensen.
Jorgensen juga tak mau mengambinghitamkan angin di JC yang dikeluhkan pemain-pemain lain. Atmosfer baru di JC--sebagai pengganti Istora--pun tak jadi soal.
"Itu sama saja bagi pemain lain. Saya tidak menganggap itu masalah karena semua orang mengalami hal yang sama. Tapi Istora lebih baik dibandingkan di sini," ungkap juara Indonesia Open 2014 itu.
"Saya tidak tahu, karena saya punya cedera di lutut kanan. Saya sudah tidak mengikuti pertandingan selama beberapa bulan terakhir. Terakhir kali saya ikut turnamen adalah All England," ungkap Jorgensen.
(mcy/fem)