Seperti yang terpantau detikSport, sejak pukul 14.00 WIB tadi, JCC sudah mulai dikunjungi pendukung-pendukung Indonesia. Mereka adalah Budi Kurniawan (26 tahun), Martina C. T (27 tahun), dan Lidya (27 tahun).
Ketiganya sengaja lebih awal tiba di JCC untuk mendapatkan tempat yang nyaman saat menyaksikan jagoannya. Padahal Owi/Butet sendiri tampil di partai terakhir dari lima laga final hari ini, menghadapi Zheng Siwei/Chen Qingchen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soalnya kalau datangnya tepat pas saat Tontowi/Liliyana bertanding bisa berebutan. Di sini kan tidak ada nomor bangkunya," lanjut Budi yang membeli tiket VIP B ini.
![]() |
Bagi Budi, menyaksikan Indonesia Open bukan kali pertama. Sebelumnya, di Istora juga sudah sering nonton langsung.
"Kalau secara fasilitas di sini lebih oke ya. Tapi untuk pendukung, area permainan, dan jarak tempat duduk yang satu dengan yang lain terlalu sempit," ujarnya.
Hal berbeda dialami Desi Hariani Situmorang, 26 tahun. Dia yang sudah tiba di JCC pukul 15.30 WIB terpaksa mengurungkan niatnya untuk menyaksikan pertandingan bulutangkis secara langsung lantaran harga tiket yang mahal.
"Saya diajak teman saya ke sini. Tadi sudah ke tiket box, rupanya mahal sekali Rp 550 ribu. Saya tidak tahu kalau harganya segitu, mahal sekali. Jadinya saya tidak nonton. Pilih dukung dari sini saja, nonton di giant screen," kata guru TK di Kalideres ini.
"Menyesal sekali saya tidak bisa nonton secara langsung, apalagi belum gajian. Saya pikir tiket Rp 50 ribu. Ya, paling sambil menunggu pemain Indonesia main, saya jalan-jalan di sini saja kan banyak hiburan. Sambil, kalau ada keajaiban pemain ada yang lewat dan minta foto bersama," ungkap dia seraya tersenyum.
![]() |
Hingga berita ini diturunkan ganda putri sudah memiliki juaranya, yakni Chen Qingchen/Jia Yifan asal China. Mereka mengalahkan pasangan Korea Chang Ye Na/lee So Hee dalam pertarungan rubber game 21-19, 15-21, dan 21-10. Sementara di tunggal putra, Srikanth Kidambi juara usai mengalahkan Kazumasa Sakai 21-11 dan 21-19. (mcy/raw)