Setelah 25 tahun, Indonesia kembali mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis. Ajang untuk para pebulutangkis dengan usia di bawah 19 tahun itu dihelat mulai 9-21 Oktober.
Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior, Achmad Budiharto, mengatakan telah merenovasi beberapa bagian GOR untuk kenyamanan peserta dan penonton. Gedung pemanasan juga telah diperbaiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan 19 September kami panitia akan ada rapat pleno terakhir untuk me-review penyelenggaraan. Tapi sejauh ini sudah oke semua kok," kata Budi, sapaan karib Achmad Budiharto.
Renovasi itu tak lepas dari misi PBSI untuk memecahkan rekor dalam ajang tersebut. PBSI bertekad untuk mendatangkan peserta paling banyak ketimbang ajang serupa sebelumnya.
Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis di Bilbao, Spanyol pada 2015 diikuti 53-54 negara. Maka, PBSI mematok target ajang 60 negara peserta pada kategori beregu yang dihelat 9-14 Oktober. Adapun untuk kategori perorangan, mulai 15-22 Oktober, diharapkan akan diikuti oleh peserta dari 70 negara.
"Anggaran cukup besar lebih dari Rp 5 miliar. Memang salah satu kesulitannya ini junior jadi tak terlalu banyak sponsor yang berminat kalau senior ada yang dijual," kata Budiharto.
(mcy/fem)