Sumardji: Kegagalan Timnas U-22 Tanggung Jawab Saya!

Sumardji: Kegagalan Timnas U-22 Tanggung Jawab Saya!

Muhammad Robbani - Sepakbola
Rabu, 17 Des 2025 08:20 WIB
Sumardji: Kegagalan Timnas U-22 Tanggung Jawab Saya!
Timnas Indonesia U-22 gagal di SEA Games 2025. (ANTARA FOTO/NAY)
Jakarta -

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji pasang badan atas kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025. Ia mengakui bahwa negara sudah mendukung penuh.

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) prioritas bersama 12 cabor lainnya. Dari total Rp 420 miliar yang digelontorkan negara untuk kegiatan pelatnas tahun 2025, sepakbola mendapat Rp 199 miliar.

Namun hasil sepakbola putra maupun putri jauh dari harapan. Tim sepakbola putra gagal di fase grup, sementara tim putri kalah di semifinal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkaitan dengan kerja, kami ini bekerja sama-sama, jadi tidak person to person. Ini tanggung jawab bersama, khususnya tanggung jawab BTN," kata Sumardji di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

"Kami sudah komunikasi dengan (Zainudin) Amali (Waketum PSSI) soal penyampaian (evaluasi), intinya dengan ini tugas tanggung jawab itu sudah saya sampaikan," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

"Jangan terus dibawa-bawa lagi soal siapa yang harus tanggung jawab. Kegagalan ini tanggung jawab saya, jangan libatkan yang lain. Saya yang bertanggung jawab sepenuhnya," katanya lagi.

Lebih lanjut, Sumardji menyebut bahwa persiapan Timnas U-22 terbilang baik. Bahkan ia merasa bahwa persiapan dan kualitas Timnas U-22 merupakan yang terbaik di masa keterlibatannya untuk ajang SEA Games.

Selain dukungan dana besar dari negara, tim kali ini diperkuat sejumlah pemain keturunan seperti Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, hingga Dion Markx. Di edisi sebelumnya, sulit bagi Garuda Muda memanggil pemain abroad karena agenda SEA Games berbenturan dengan
jadwal kompetisi domestik.

"Kalau ditanya saya sendiri jujur, blak-blakan saja. Paling susah, paling tidak masuk akal ya SEA Games ini. Kenapa? Persiapan lebih matang, karena kami TC (Pemusatan Latihan), uji coba, BTN mencarikan lawan yang boleh dikatakan lebih baik, kami pilih Mali dan India," tutur Sumardji.

"Selanjutnya di Chiang Mai pun fasilitas hotel dan lain-lain dipersiapkan dengan baik. Kalau berkaitan lain di luar lapangan itu sangat-sangat oke dan sangat baik. Kualitas yang kami bawa luar biasa. Fulu pemain diaspora tidak turut, sekarang ikut. Kurang apa? Dalam hati dan feeling saya di awal semestinya baik, paling tidak bisa ke final," ucapnya.

"Ini saya bingung, motivasi sudah diberikan secara luar biasa ke pemain termasuk ofisial. Dari negara support-nya luar biasa. Ini paling mewah mempersiapkan semua, luar biasa support-nya. Pemain sudah sangat luar biasa, semua tahu kualitasnya. Jadi saya menggarisbawahi bahwa ini seperti dijauhkan dari keberuntungan," katanya lagi.




(mro/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads