Adalah Alyssa Tirtosentono yang menarik perhatian itu. Meski namanya sangat Indonesia, dia berada di kubu Belanda.
Alyssa yang turun di dua nomor: ganda campuran, dalam turnamen beregu Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2017 di Yogyakarta itu memiliki darah Indonesia. Alyssa, yang lahir di Den Haag, 29 Mei 2000, mendapatkan darah Indonesia dari sang kakek yang asli Indonesia, ayahnya dari Suriname, salah satu negara di Amerika Latin yang merupakan jajahan Belanda. Tak sedikit orang-orang Indonesia yang dibuang ke nagara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di nomor ganda campuran, dia berpasangan dengan Wessel Van de Aar. Adapun di nomor ganda putri, dia manggung bersama-sama Debora Jille.
Di nomor ganda putrilah, Belanda bisa mencuri poin dari Thailand. Alyssa/Jille mengalahkan Supisara Paewsampran/Kwanchanok Sudjaipraparat 22-20, 19-21, 7-21 di laga terakhir yang digelar di GOR Among Raga, Selasa (10/10/2017).
"Aku sangat menikmati berada di Indonesia. Seperti ada di rumah sendiri. Mungkin lain kali saya akan kemari lagi untuk berlibur," ucap Alyssa kepada pewarta seusai pertandingan.
'Rasa' Indonesia semakin kental bagi Alyssa. Dia mengaku sangat menyukai masakan-masakan Indonesia.
"Aku sangat suka nasi goreng. Ibuku sering memasaknya di rumah. Pisang goreng juga aku sangat suka. Sate juga pernah dicoba," sambung Alyssa.
Alyssa mengungkapkan bahwa dirinya sudah akrab dengan bulutangkis sejak kecil, meski sempat menekuni renang. Alyssa memiliki mimpi untuk bisa tampil di panggung utama dunia di masa depan.
"Saya mulai bermain bulutangkis sejak umur enam tahun. Kakek saya, ayah saya, saudari saya semua bermain bulutangkis," kata Alyssa, yang mengidolakan pemain ganda putri Indonesia Greysia Polii itu.
"Impian terbesar saya adalah bisa tampil di Olimpiade. Jadi saya harus berlatih keras," imbuh dia.
Di pertandingan berikutnya, Alyssa dan Belanda akan menghadapi Belgia pada laga playoff Grup F3, Rabu (11/10/2017).
(rin/fem)