Penghargaan kepada pemain China, Qingcheng, sebagai pebulutangkis terbaik putri 2017 diserahkan pada Senin (11/12/2017) malam di Dubai. Dia menyingkirkan nomine lainnya; kompatriot Huang Yaqiong, Tzu Ying, Pusarla V Sindhu (india), Akane Yamaguchi (Jepang), dan Lee So Hee (Korea).
Qingcheng, 20 tahun, memang tampil cemerlang sepanjang tahun ini. Dia juara dunia ganda putri dan menjadi jawara lima super series.
"Ini kejutan besar buat saya. Saya menjagokan Tai Tzu Ying untuk mendapatkannya. Ini penghargaan besar dan saya sangat senang,' kata Qingcheng seperti dikutip situs BWF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transisi Chen Yufei Dari Junior ke Senior Sip dengan Modal Fokus dan Usaha Mati-matian
Selain Qingcheng, China juga mengantarkan pemain muda tunggal putri Chen Yufei untuk naik panggung. Pebulutangkis 19 tahun itu diganjar Eddy Choong Award sebagai penghargaan Most Promising Player of the Year alais pemain masa depan.
![]() |
Chen menandai tahun ini dengan meraih medalli perunggu Kejuaraan Dunia. Chen menyingkirkan dua pemain Indonesia, Apriyani Rahayu dan Gregoria Mariska Tunjung, Satwiksairaj Rankireddy (India), dan Lee Zii Jia (Malaysia).
"Saya sangat gembira. Ini menjadi pengakuan usaha saya selama ini," ujar Yufei.
"Saya mampu menunjukkan transisi yang bagus dari junior ke kelas senior dengan fokus satu demi satu langkah. Saya berupaya mati-matian untuk selalu menjadi lebih baik," dia menambahkan.
"Saya merasakan tekanan yang tinggi untuk mengikuti jejak para senior saya. Tapi, saya berupaya memberikan yang terbaik," ujar dia.
(fem/din)