SKO Ragunan pernah berpredikat sebagai produsen utama atlet berprestasi Tanah Air. Dari sekolah olahraga itu lahir banyak atlet dunia, di antaranya Susy Susanti dari bulutangkis dan Wailan Walalangi (tenis). Pamor itu menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah getol meminta dukungan swasta untuk membangunkan SKO Ragunan dari tidur panjangnya. Namun, upaya itu belum berhasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, SKO Ragunan kembali diperbincangkan. Itu setelah Egy Maulana Vikri, yang tak tergabung klub sepakbola manapun, menunjukkan kemampuan yang berhasil menarik perhatian klub-klub asing.
Selain Egy, SKO Ragunan juga dikaitkan dengan Ikhsan. Dia siswa SKO Ragunan yang menjadi juara tunggal taruna putra Kejuaraan Nasional Bulutangkis.
Egy dan Ikhsan sama-sama kelas tiga SKO Ragunan. Ikhsan juga lama tak memiliki klub. Klub lamanya, Mutiara Tomohon sudah bubar. PB Djarum kemudian tertarik untuk mengikatnya. Meski begitu, Ikhsan berlatih di SKO Ragunan sampai sepekan lalu, setelah dia berlatih di pelatnas PBSI.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppie Rosimin, mengakui pemerintah pernah meminta agar mereka memberikan bantuan untuk SKO Ragunan beberapa waktu lalu.
"Kalau kami tentu siap memberikan bantuan untuk SKO Ragunan... Asalkan, SKO Ragunan mampu membentuk atlet-atlet seperti Ikhsan he he he," kata Yoppie di sela-sela pemberian anugerah atlet muda berprestasi PB Djarum di Senayan, Kamis (11/1/2018).
(fem/raw)