Berbeda nasib dengan tim putra Indonesia yang berhasil menjadi juara Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia, tim putri justru kandas di semifinal. Fitriani dkk. disingkirkan Jepang dengan skor telak 0-3.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Achmad Budiharto, mengatakan kekalahan tiga game tim putri dari Jepang disebabkan, salah satunya, karena Indonesia kalah kelas dari Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati tidak menerjunkan semua pemain utama, menurutnya, tim putri bisa memberikan perlawanan sengit. Apalagi, sebagai unggulan ketujuh, mereka bisa sampai ke semifinal.
"Saya rasa tim putri perlu dapat kredit tersendiri, karena kemarin mereka memberikan penampilan yang luar biasa. Dan bisa masuk semifinal dan jadi nomor ketiga. Jadi pemain (lawan) nomor satunya turun semua. Tapi, mereka juga tidak gampang kalahkan kita. Walau kita kalah 0-3, tapi semua bisa rubber game," ucap Budiarto.
Saat menghadapi Jepang, Indonesia sejatinya juga menurunkan kekuatan terbaik. Dalam pertandingan di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Sabtu (10/2/2018), Indonesia sudah tak berdaya sejak partai pertama. Fitriani dikalahkan pemain mungil, Akane Yamaguchi, dengan skor 21-17, 13-21, 17-21.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang turun pada partai kedua, tak berhasil menyamakan kedudukan. Runner-up Indonesia Masters 2018 itu dikalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi 22-20, 19-21, 18-21. Gregoria Mariska juga tak bisa berbuat banyak di tangan Nozomi Okuhara. Sempat mencuri kemenangan pada gim kedua, Gregoria kandas 5-21, 21-19, 15-21.
(idr/fem)