Ganda putra Indonesia memiliki tradisi bagus di tataran internasional. Herry-lah yang selama ini menjalankan tugas sebagai penjaga lentera di sektor itu agar tak padam.
Dengan pengalaman sebagai pelatih pelatnas PBSI sejak 1993, dari pratama, Herry menyimpulkan jika bakat saja tak cukup menjadikan seorang pemain bisa menguasai dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Herry Iman Pierngadi Pelatih Timnas yang Tak Punya Klub]
"Bakat ada, namun kalau latihan nggak kontinyu, nggak konsisten, kualitas makan nggak bagus, istirahatnya tidak bagus, ya enggak akan jadi," Herry menambahkan.
"Mau jadi juara itu bakatnya harus bagus, disiplin hidup bagus. Setiap menyebut latihan itu sudah bicara paket soal latihan bagus, istirahat yang pas, dan makan yang tepat. Kalau itu dilanggar, pasti penampilan akan turun naik. Belum lagi dari segi mental bermainnya," Herry menegaskan.
Herry bahkan bisa memprediksi anak buahnya bakal menjadi juara di masa datang atau tidak lewat totalitas berlatihnya. Jika di tiap latihan saja sudah ngotot dan menyesal jika kalah, besar kemungkinan si pemain itu bakal menjadi juara dunia nantinya.
Nah, soal bakat itu, Herry bahkan berkesimpulan tak melulu pemain butuh bakat. Dia mencontohkan Marcus Fernaldi Gideon.
[Baca Juga: Herry Iman Pierngadi Pawang Ganda Putra Indonesia]
Herry bilang bakat Marcus tak terlalu istimewa. Tapi, tekad dan motivasinya untuk meriah kemenangan demi kemenangan menjadikan Marcus rutin meraih juara bersama Kevin.
"Saya bilang kalau motivasi bagus, mentalnya akan bagus. Bakat hebat kalau dia nggak punya motivasi, nggak jadi. Kalau bakat sedang tapi motivasi kencang bisa luar biasa. Contoh Gideon," kata Herry.
"Jangan lihat sekarang, dulu buat membentuknya setengah mati. Dulu kalau sedang bertanding, pemain lawan banyak yang ngincer dia. Sekarang, Gideon justru sama menakutkannya bagi lawan. Kalau skill dan faktor lain jauh sama Kevin, tapi motivasi dan mental Gideon bagus hingga bisa menjadi seperti saat ini," Herry menegaskan.
(fem/krs)