Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PBSI, Susy Susanti, mengatakan perubahan dilakukan selain mencari pelapis ketiga ganda putri, juga melihat perkembangan permainan keduanya yang sulit berkembang terutama ketika menghadapi ganda unggulan.
"Kami memang mencari pasangan ketiga dari dua pasangan yang sudah kami punya, yaitu Greysia/Apriyani dan Della/Rizki. Sebab, dari pada yang ada cuma stagnan lebih baik kami bongkar pasang untuk mencari yang bisa naik ke atas. Daripada dipaksakan terus dengan pasangan yang sama tapi tak berkembang kan sayang. Jadi coba yang lain," tutut Susy di pelatnas Cipayung, Selasa (17/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu kenapa Anggia/Ketut? Kami melihat di beberapa pertandingan saat bertemu ganda unggulan selalu sulit tembus. Makanya, kami coba Ketut dengan Nitya, pemain yang lebih senior, apakah bisa? karena strategi untuk ganda itu tidak gampang, harus mencocokkan ke pasangan yang tepat itu susah," ujarnya.
Secara khusus, perombakan juga sekaligus memantau kondisi Nitya usai pemulihan operasi.
"Ya kami akan melihat. Setelah cedera kami coba beri kesempatan karena secara berpengalaman dia sudah banyak dan progress kakinya usai operasi cedera seperti apa. Masih mampu atau tidak?"
Perombakan ganda putri telah dilakukan sejak Osaka Internasional Challenge awal April lalu dan berlaku hingga Selandia Baru Terbuka pada Mei mendatang. Tapi tidak berlaku saat di Kejuaraan Asia Bulutangkis di China, 24-29 April, sebab pasangan Anggia/Meirisa belum memiliki ranking. (mcy/rin)