Della/Rizki dipasangkan kembali September 2017. Saat itu, pasangan Della, Rosyita Eka Putri Sari, mengalami cedera sehingga dirinya harus kembali kepada Rizki.
Satu-satunya prestasi paling tinggi yang didapat keduanya saat mendapat gelar juara di Belanda Terbuka 2017. Setelah itu, prestasinya naik turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Anggia/Ketut Batal ke Kejuaraan Asia 2018
"Problem mereka itu lebih kepada komitmen mereka untuk mencapai juara belum maksimal. On off. Untuk menjadi juara bukan hanya dituntut latihan setiap hari dan hanya latihan keras, tetapi lebih dari itu. Intensitas mereka latihan, dari tujuan dan motivasi mereka hadir latihan maupun pertandingan itu yang harus ada," kata Eng Hian ketika ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (19/4/2018).
"Saya sudah diskusi dengan mereka dan dibantu psikolog. Kami mencoba beri satu treatment atau program karena masalahnya mereka hanya pada komunikasi. Bukan tidak akur, tapi saat di lapangan mereka tidak bisa saling mengingatkan. Ada rasa sungkan, ada senior dan junior. Keduanya sama-sama sungkan dan itu yang tidak boleh terjadi sebagai pasangan ganda," dia menjelaskan.
Meski demikian, kata Eng Hian, dia masih memberi kesempatan kepada atletnya untuk bisa berubah sampai akhir tahun ini. Dia akan menilai dari setiap turnamen yang mereka ikuti, baik level grand prix gold maupun super series.
"Untuk turnamen level lima seperti grand prix atau grand prix gol mereka harus juara, sementara turnamen level 4 paling tidak mereka bisa menembus semifinal. Jadi memang harus dari nol lagi dan bertahap," dia mengungkapkan.
"Sejauh ini mereka mau berkomitmen. Saya harap tahun ini mereka ada hasil dan kami siapkan sampai 2020. Jika tidak ada hasil ya kena program," dia menambahkan.
"Ibaratnya, tinggal kembali kepada pemainnya jika ingin bertahan di sini (pelatnas) ya harus kerja keras," dia menegaskan.
(mcy/fem)