Turnamen bulutangkis dengan hadiah total USD 1,25 ribu, Indonesia Terbuka, digelar 3-8 Juli di Istora, gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Turnamen itu hanya bakal diikuti oleh pebulutangkis yang ada di peringkat 32 besar dunia.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, tak muluk-muluk mematok target. Pemilik medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu berharap Indonesia bisa meraih minimal satu gelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Indonesia Terbuka 2018: Tawarkan Hadiah Besar untuk Pemain, Manjakan Penonton
"Untuk sektor mana saya tidak bisa sebutkan karena semua atlet pasti inginnya menang. Tetapi, secara peluang kami punya ganda putra dan ganda campuran nomor satu dunia. Ganda putri juga menunjukkan kemajuan dan sudah masuk sepuluh besar, begitu pun dengan putra," dia menjelaskan.
"Tanpa mengecilkan sektor putri kami juga meloloskan dua tunggal putri Fitriani dan Gregoria Mariska sudah bagus. Jadi target satu gelar dan semoga bisa lebih," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP PBSI, Wiranto, memilih tak mendetailkan target Indonesia di ajang tersebut.
"Saya memimpin kepengurusan pembinaan olahraga sudah empat kali, di antaranya taekwondo, bridge. Saya terbiasa menentukan target cuma tidak terbiasa angka," katanya.
"Tetapi saya mengharapkan, agar pada event ini pemain dalam kondisi puncak dan bisa mengerahkan performanya, serta menunjukkan kualitasnya. Maka itulah targetnya mereka pasti akan menang," dia menambahkan.
"Untuk target sebanyak-banyaknya kalau perlu sapu bersih. Jika tidak mampu ya itu nasib, makanya ini tergantung kita bagaimana menyiapkan atlet yang berada di level dunia, dan saya kira para pembina ini sudah maksimal agar menyiapkan pemain lebih bagus," tutur Wiranto yang juga Menkopulhukam itu.
(mcy/fem)