Indonesia kesulitan untuk melakukan regenerasi petenis. Tak hanya di sektor putra, namun juga putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya lihat, untuk di akar rumput dan pencarian bakat itu sudah sangat matang. Mereka enggak cuma nyari petenis bertalenta, tapi juga membantu proses sampai ke senior," kata Christo dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Oke kita mempunyai pemain bertalenta, tapi itu enggak berarti apapun kalau tikak dijaga dengan benar, tidak diarahkan dengan baik. Dan yang saya lihat di sini hal-hal itu sangat kurang. Pemain berbakat berusia 13-14 tahun harus ditangani mentor yang bagus," ujar doa.