Saat Kecil, Christopher Rungkat Tak Bercita-cita Jadi Petenis Pro

One on One

Saat Kecil, Christopher Rungkat Tak Bercita-cita Jadi Petenis Pro

Mercy Raya - Sport
Jumat, 29 Jun 2018 20:52 WIB
Foto: Grandyos Zafna/detikSport
Jakarta - Christopher Rungkat tak berniat untuk menjadi petenis pro saat masih kecil. Mengetahui mahalnya investasi di tenis, dia tertarik dengan akademi.

Christo menyadari dibutuhkan dana yang luar biasa besar untuk mengembangkan karier tenis. Ibunda Christo, Elfia Mirlianti, seorang petenis nasional.

Kendati berlatih tenis dengan serius dan kerap mengikuti turnamen, Christo tak tertarik untuk menjadi petensi pro. Dia justru berniat untuk serius di pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tapi, saat usia 18 tahun, dan sudah menjadi petenis nomor satu nasional, Christo berjumpa dengan pelatihnya, Robert Davis. Dialah yang meyakonkan Christo agar terus setia dengan tenis.

"Bahkan, sampai saya menjadi petenis, saya tidak berniat untuk menjadi petenis pro. Saya cukup realistis karena pengeluaran sudah banyak saat saya kecil. Saya mikir, saat kecil begini saja banyak, apalagi kalau mengikuti tur pro," kata Christo dalam wawancara One on One dengan detikSport.

"Saya selalu kritis dengan goal saya. Maka, saya pun menyusun rencan auntuk kuliah, bukan di sini tapi di Amerika Serikat," ujar dia.

Skenario itu buyar. Bisikan Robert telah meyakinkan Christo untuk menekuni tenis. Sejak 10 tahun lalu, dia menjadi petenis Indonesia. Dia bahkan seperti obat pusing bagi tenis Indonesia yang kesulitan melakukan regenerasi.



"Saya enggak tahu kapan modal (untuk menjadi petenis) bisa balik. Saya cuma berpegangan di mana-mana kita memang harus berinvestasi. Dan di sini saya menjalani passion saya, gairah saya. Saya menikmati setiap detail kompetisi dan traveling," ujar Christo yang kini ada di urutan 98 dunia di sektor ganda.

Kini, Christo sudah didukung oleh beberapa sponsor. Dia bahkan memiliki turnamen dengan namanya yang digulirkan berseri di level nasional.

(fem/fem)

Hide Ads