Indonesia memang menargetkan dua emas dari cabang olahraga bulutangkis di Asian Games 2018. Target itu bisa dicapai, tapi nomor penyumbangnya meleset.
Ganda campuran cuma menyumbang perunggu. Sementara emas di sumbangkan tunggal putra dan ganda putra. Keberhasilan tunggal putra yang dicapai oleh Jonatan Christie itu merupakan kejutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tunggal putra dapat emas. Ini momen kebangkitan. Jaga konsistensinya. Apalagi lawan di tunggal putra, merata," kata Fung di sela-sela konferensi pers Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Jati, Kudus, Senin (3/9/2018) sore.
Legenda lain Liem Swie King berpendapat jika melihat tunggal putra di Asian Games, itu amat membanggakan. Apalagi perjuangan Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting bisa menyingkirkan beberapa pemain unggulan.
"Jelas, itu jadi momen kebangkitan di tunggal putra," kata King.
Tak jauh beda disampaikan Hariyanto Arbi. Legenda asal Kudus, berpendapat jika Asian Games lalu, prestasi bulutangkis Indonesia membanggakan. Berkat perjuangan keras atlet, mereka mampu memperlihatkan prestasinya.
"Akhirnya medali emas juga bisa diraih. Benar-benar bikin merinding. Sangat membanggakan Indonesia," ungkap Arbi.
PB Djarum akan segera mengadakan audisi untuk penerima beasiswa tahun 2018. Prosesnya akan dimulai, Selasa (4/9/2018) dengan tahap screening lebih dulu.
Audisi final akan digelar pada 7-9 September mendatang, bertempat di Kudus, Jawa Tengah. Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun).
Beberapa pebulutangkis nasional merupakan hasil binaan PB Djarum, beberapa di antaranya adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir.
(cas/din)