Dalam laga perempatfinal di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Ricky/Debby kandas lewat laga dua gim oleh Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) yang juga unggulan keempat. Mereka kalah 15-21, 11-21 dalam tempo 30 menit.
Dalam pertandingan itu, Ricky/Debby kerap memberikan poin cuma-cuma kepada lawan. Mereka pun kalah mudah.
"Kami kurang puas, kami tidak main sesuai dengan ekspektasi, tidak bisa mengeluarkan semua kemampuan kami. Tang permainannya rapi dan dia bisa mencari serangan sendiri dengan mengolah bola. Sedangkan Tse hanya menjaga di satu titik saja, saat Tang mengolah, dia tinggal menyelesaikan saja," kata Debby dalam rilis kepada detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari awal permainan, kami selalu tertekan oleh lawan, kami sulit keluar dari tekanan itu. Kami sudah coba untuk mengubah permainan di game kedua, tetapi kami tidak bisa mengontrol dan banyak pengembalian yang out," Ricky menimpali.
Debby menyebut finis di perempatfinal merupakan kegagalan. Sebab, mereka ditargetkan untuk bsia melaju ke babak semifinal.
"Kami masih punya banyak PR, banyak yang harus diperbaiki. Di turnamen ini kami maunya semifinal dulu, tapi belum bisa. Kalau kami kalau dikasih kesempatan bertanding lagi, kami harus bisa kasih hasil maksimal," ujar Debby.
Dengan kekalahan Ricky/Debby, Indonesia tak meloloskan wakil semifinal China Terbuka yang merupakan turnamen super 1000, setara dengan Indonesia Terbuka. Praveen Jorda/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja kandas di babak pertama. Sementara, Tontowi/Liliyana tersingkir di babak kedua.