Basket kursi roda merupakan cabang olahraga baru di Indonesia. Olahraga itu dikenalkan oleh Donald Santoso. Dia orang Indonesia dan tinggal di Jakarta, tapi kerap bolak-balik Amerika Serikat.
Donald bergabung dengan Phoenix Wheelchair Suns Divisi 3 yang bermain di Southwest Division Champions mulai 2012-2013. Kemudian mencicipi kasta tertinggi bersama klub yang sama di musim berikutnya 2013-2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donald menyadari basket kursi roda masih asing di Indonesia. Da pun maklum saat masyarakat sulit membayangkan olahraga permainan yang penuh aksi duel fisik itu dimainkan disabilitas.
"Kalau di basket benturan dan jatuh itu normal, biasa. Jatuh bisa naik sendiri," kata Donald dalam One on One detikSport.
Selain benturan, Basket kursi roda juga sama-sama memainkan lima lawan lima juga durasi bermain 4x10 menit.
"Mungkin yang belum tahu basket kursi roda ini ada sistem klasifikasinya. Di satu lapangan, satu tim, lima pemain disabilitasnya harus beda-beda," ujar Donald.
"Klasifikasinya, grade 1 sampai 4,5. Kalau saya, masuk 4,5. Artinya, pemain yang disabilitasnya paling rendah," kata pria 29 tahun itu.
"Untuk nomor 1, paling berat disabilitasnya. Jadi posisinya juga sedikit lebih rendah, fungsinya lebih terbatas. Mungkin kalau ke bawah harus ngangkat pakai tangan. Tapi, bukan berarti di lapangan mereka tidak penting. Mereka sangat penting. Posisinya saja berbeda," Donald menjelaskan.
"Klasifikasinya itu berkaitan dengan posisi di lapangan. Misal, kelas 1 biasanya shooting guard.Kelas 2 biasanya poin guard, kelas 3 shooting guard atau small forward, kelas 4 itu power forward atau center karena kita duduknya paling tinggi," dia menambahkan.
Basket kursi roda akan dilaksanakan di Hall A kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Indonesia lolos otomatis sebagai tuan rumah. Iran, Jepang, Korea Selatan juga lolos otomatis. China, thailand, Malaysia, dan taiwan menjadi wakil Asia tengah dan timur. Irak dan Arab Saudi lolos dari Asia barat.